IDAI Anjurkan Vaksin PCV Diperluas Hingga Anak Dengan Komorbid
Kekurangan juru vaksin tersebut bisa ditutupi sebagian dengan mendayagunakan dokter yang lulusan baru pendidikan sambil menunggu studi lanjutan atau penempatan tugas.
“Atau ada juga dokter yang menunggu intensif, mereka bisa menunggu beberapa bulan. Jadi ada yang menunggu tiga bulan ada yang enam bulan. Nah, waktu tunggu mereka mereka bisa didayagunakan,” katanya.
Menurut Hartono, tenaga kesehatan tersebut merupakan potensi besar untuk menggenjot vaksinasi rutin di Indonesia, khususnya setelah pandemi COVID-19 melandai.
Ia memperkirakan di seluruh Indonesia ada sekitar 2000-an dokter lulusan baru untuk mendukung penguatan imunisasi rutin di Tanah Air.
Hartono menambahkan dalam waktu dekat IDAI akan meluncurkan program Littleku yang merupakan akronim dari “lengkapi imunisasi tidak lengkap anakku”.
Program itu digagas untuk mengajak para orang tua mengimunisasi anaknya mengingat cakupan imunisasi menurun karena pandemi COVID-19.
“Imunisasi anak ini supaya anak kita mempunyai cakupan imunisasi yang baik terhindar dari penyakit yang berbahaya sehingga bisa menjadi generasi emas di tahun 2045,” katanya.(qq)