Acara pembukaan dinilai Menteri Kominfo penting sebagai upaya untuk membuat legacy bagi negara lain. “Pembukaan dan penutupan harus memberikan impresi yang wah tapi tidak boros. Semua harus dimudahkan, saya minta teman-teman (operator) agar kebutuhan konektivitas bisa tampung oleh wifi yang gratis tak perlu login,” katanya.
Menurut Menteri Rudiantara, perangkat konektivitas yang telah terpasang akan dapat menjadi warisan untuk digunakan dalam berbagai event lain di Stadion GBK, Jakarta dan Jaka Baring, Palembang, Sumsel.
“Ini akan jadi warisan usai pelaksanaan Asian Games 2018. Kalau dulu kita bersyukur Presiden Soekarno membuat venue olahraga di tengah kota dan sejumlah monumen. Kalau sekarang warisannya adalah konektivitas yang bisa digunakan oleh pengguna Gelora Bung Karno (GBK) dan venue lainnya,” tuturnya.
Akses internet cepat di Stadion Utama GBK dirancang berbasis high density wifi sebagai akses internet utama. “Karena memang didesain mampu menampung pengguna dari penonton yang puluhan ribu dengan kecepatan tinggi,” jelas Menteri Kominfo seraya menambahkan bahwa akses internet seluler hanya sebagai bonus, pengunjung pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 bisa menggunakan wifi gratis.
Menteri Rudiantara mengapresiasi kerja sama operator dan penyelenggara layanan internet di Indonesia untuk menyukseskan gelaran olahraga terbesar di Asia itu.
“Seluruh operator telekomunikasi dan provider internet turut gotong royong untuk memastikan kapasitas telekomunikasi agar siap untuk pembukaan. Yang inti dari Telkom,” tuturnya.
Menteri Kominfo juga menyatakan akan dilakukan uji coba teknologi 5G dalam Asian Games 2018. “Satu Autonomous Car mobil yang bisa jalan sendiri tanpa sopir dan satu lagi aplikasi pertandingan yang akan digunakan di venue Badminton dan Bola Basket,” jelasnya.
Acara kunjungan media dan konferensi pers itu berlangsung di ruang konferensi pers Stadion Utama GBK. “Ini pertama kali. Kita termasuk yang pertama menggunakan ruang konferensi pers,” kata Menteri Rudiantara.(Red/Ed)