Ini Lho Sosok Anak Pedagang Gorengan Yang Ingin Jadi Jenderal
“Orang tua saya pernah berdagang bakso, gorengan, jagung dan kacang rebus di pinggir jalan. Masih ingat di memori saya waktu sekolah di SD dan SMP membawa gorengan saya jual di sekolah.” ungkap Hafid.
Menginjak remaja, siswa SMA Negeri 1 Campurdarat masih gigih membantu meringankan beban orang tuanya. Mulai dari menjadi tukang batu marmer sepulang sekolah hingga meluangkan waktu melatih basket anak-anak di kampungnya. “Honor yang didapat lumayan buat beli makan sehari-hari dan uang saku sekolah.” tutur Hafid.
Hafid selalu bersyukur dengan segala karunia yang diberikan oleh Tuhan YME. “Semua yang kami dapat selalu kami syukuri untuk kebutuhan sehari-hari.” tambah pemilik tubuh jangkung yang hobi basket dan voli ini.
Hafid selalu mengingat pesan moral dari orang tuanya untuk selalu semangat dan tidak mudah putus asa. “Jangan pandang siapa orang tuamu atau keluargamu. Tetapi berbanggalah darimana keluargamu.” ungkap Hafid menirukan pesan orang tuanya saat dia gagal daftar Akmil di tahun 2013.
Meski tidak menonjol secara prestasi, pemilik tubuh jangkung ini menjabat mayoret Taruna Drum Band saat menjadi Taruna Akmil.
Keluarga Hafid hampir gagal mengikuti kegiatan Prasetya Perwira (Praspa) yang dilaksanakan di Istana Presiden. Pasalnya Mujani dan keluarga mengaku belum siap sarana dan pra sarana serta akomodasi untuk datang ke Istana Presiden di Jakarta.
Mendengar kabar tersebut, Pangdam V/Brawijaya melalui Aspers Kasdam menyampaikan atensinya untuk memberikan perhatian kepada keluarga Taruna Akmil dari Tulungagung ini.
Menjawab atensi dari Pangdam V/Brawijaya, Danrem 081/DSJ dan Dandim 0807/Tulungagung memfasilitasi segala keperluan yang dibutuhkan keluarga Hafid untuk dapat mengikuti kegiatan Prasetya Perwira di Istana Presiden hingga.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 724 Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Polri tahun 2018 di halaman depan Istana Merdeka Jakarta pada Kamis Juli 2018 yang lalu.
Hafid usai Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Polri tahun 2018 dirinya resmi menjadi Perwira TNI AD Korps Artileri Medan (Armed). Meski dari keluarga yang kurang mampu, ia tetap bangga menjadi seorang prajurit dan bercita-cita menjadi Jenderal. “Meski saya anak seorang kuli bangunan, tetapi cita-cita saya ingin menjadi Panglima TNI.” tutup Hafid.