
SUMBAWA,Harnasnews – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si, melaporkan bahwa program Upland yang diterima Kabupaten Sumbawa sejak tahun 2021 hingga 2024 akan dilanjutkan hingga tahap kedua.
Sebenarnya program ini awalnya dijadwalkan berakhir pada 2024. Namun keberhasilan pelaksanaan program tanpa adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) membuat Kabupaten Sumbawa mendapat reward untuk melanjutkan program tersebut.
Pada tahap pertama yang dilaksanakan pada tahun 2024 lalu, Kadis menyebutkan program Upland berhasil mengembangkan bawang merah di lahan seluas 800 hektar dengan nilai anggaran sebesar Rp 80 miliar yang tersebar di 19 kecamatan.
Tahun 2024, anggaran sisa dari program tersebut memungkinkan pengembangan lahan tambahan seluas 52 hektar, menjadikan total lahan yang dikembangkan mencapai 852 hektar, melebihi target awal sebesar 800 hektar.
“Filosofi bawang merah itu berasal dari Bima Dompu. Kini filosofi itu tidak lagi berlaku karena Sumbawa telah menjadi penghasil bawang merah terbesar keempat di tingkat nasional,” ujar Kadis Pertanian Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, dalam acara Penyerahan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Program Upland Bawang Merah Tahap Kedua Tahun Anggaran 2025 yang berlangsung pada Kamis, (17/04/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kadis Wayan juga menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan komoditas bawang merah di Kabupaten Sumbawa, dengan rencana pengembangan tahap kedua pada lahan seluas 300 hektar yang tersebar di 13 kecamatan, 29 desa, dan melibatkan 48 kelompok tani. Anggaran yang dialokasikan untuk tahap kedua ini sebesar 27,3 miliar rupiah dan akan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada tahun 2025 sebesar Rp 15 Milyar dan 2026 mencapai Rp 12 Milyar.
Sebagai bagian dari program pengembangan, pemerintah juga memberikan bantuan berupa satu unit truk kepada Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Bintang Selatan Kecamatan Lunyuk, serta berbagai bantuan Alsintan lainnya, seperti 74 titik sumur dangkal dan 14 titik sumur dalam, untuk mendukung pengembangan lahan bawang merah.
“Sumur bor ini akan memastikan pasokan air yang baik untuk pengembangan bawang merah,” jelasnya.
Tak hanya itu, Kadis Wayan juga menyebutkan bahwa program Upland yang berasal dari Roma (IFAD) dan Riyad (ISDB) ini juga dialokasikan untuk pinjaman senilai Rp 2,7 miliar yang disalurkan melalui Bank BPR NTB. Dana ini dapat dimanfaatkan oleh petani untuk pinjaman dengan bunga yang lebih rendah, yakni 4 persen, dibandingkan dengan KUR yang memiliki bunga 6 persen.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para petani bawang merah di Kabupaten Sumbawa dapat terus berkembang, meningkatkan produksi, dan pada gilirannya dapat memajukan ekonomi daerah. (Herman)