“Yang perlu dibicarakan dan dimobilisasi adalah pendanaan iklim,” tuturnya.
Presiden Jokowi juga berharap investasi untuk penyediaan energi baru dan terbarukan serta transfer teknologi dapat segera terealisasi dalam bentuk konkret.
“Kalau ini tidak riil dilakukan, sampai kapan pun saya pesimistis bahwa yang namanya perubahan iklim ini betul-betul tidak bisa dicegah,” kata Presiden.
Indonesia, kata Presiden, memiliki sumber energi baru terbarukan yang melimpah. Sumber tersebut, antara lain energi air atau hydropower dari 4.400 sungai. Indonesia juga memiliki sumber energi panas bumi atau geotermal hingga 29.000 megawatt.
Untuk merealisasikan transisi energi dengan sumber energi baru terbarukan tersebut, menurut Presiden, Indonesia membutuhkan investasi yang besar.
“Kalau itu hanya kita bicarakan dari tahun ke tahun dan tidak ada mobilisasi, tidak ada keputusan, saya pesimis bahwa yang namanya perubahan iklim ini betul-betul tidak bisa kita cegah sama sekali,” kata Presiden Jokowi.(qq)