
JR Berikan Pendidikan Politik Kepada Masyarakat Utan
SUMBAWA,Harnasnews.com – Ketua Komisi III DPRD NTB yang juga Caleg DPR RI nomor urut 1. PKS Dapil NTB 1. H. Johan Rosihan (JR red), memberikan pendidikan politik kepada masyarakat di Labuhan Bua Desa Pukat Kecamatan Utan, Sumbawa. (31/12/2018), lalu.
Berdasarkan pantauan wartawan dilokasi telihat ratusan masyarakat hadir pada acara dialog tersebut. Masyarakat yang hadir diacara dialog sangat antusias mengikuti, mendengar paparan langsung dari Ketua Fraksi PKS di DPRD NTB itu.
Usai acara dialog H. Johan Rosihan dalam petikan wawancaranya kepada wartawan www.harnasnews.com mengatakan masyarakat harus dicerdaskan dengan politik. Dan juga masyarakat harus tau fungsi dan kewenangan DPRD maupun DPR RI.
“Kita harus memberikan pendidikan politik yang cerdas kepada masyarakat. Apalagi pemilu 17 April 2019 mendatang berbeda dengan Pemilu 2014 yang lalu. Sehingga kita wajib hukumnya memberikan informasi kepada masyarakat sehingga hak politik yang akan digunakan oleh masyarakat bisa tersalurkan dengan baik dan benar,”ungkapnya.
Menurut JR, sapaan akrabnya masih banyak masyarakat yang awam dengan pemilu 17 April 2019 mendatang. Sehingga kita para caleg wajib hukumnya memberikan informasi yang sebenar -benarnya tentang Pileg dan Pilpres.
“Setelah saya masuk dan melakukan dialog dengan masyarakat disemua tempat baik itu di sumbawa maupun di Bima, ternyata masih banyak masyarakat masih awam sekali dengan pelaksanaan pemilu serentak Pilpres dan pileg 17 April mendatang, baik teknis maupun waktu pelaksanaanya,”bebernya.
Masih menurut JR, saya jelaskan bahwa ada sedikit perbedaan antara pileg 2014 dengan 2019 diantaranya, Dimana Dapil untuk DPR RI pada 2014 NTB hanya ada 1 dapil dengan 10 kursi, sedangkan sekarang 2019 NTB dibagi menjadi 2 dapil, dapil NTB 1 wilayah p sumbawa 3 kursi sedangkan dapil NTB 2 pulau lombok ada 8 kursi.
“Sedangkan untuk dapil DPRD kabupaten ada perubahan nama dapil dengan menjadi dapil Ibu Kota Kabupaten dan sekitarnya menjadi dapil 1 yang lain menyesuaikan yang kebetulan untuk wilayah alas-utan tetap menjadi dapil 4,”tandasnya.
Lanjut JR, kalau 2014 Parlement Treshol hanya 2 persen sedang 2019 menjadi 4 %. Dan 2019 Pilpres dan pileg ini dilaksanakan bersamaan (serentak) sehingga nanti pemilu 2019 1 orang pemilih akan membawa 5 kertas suara sedang 2014 hanya 4 surat suara.
“Saya berharap kepada pelaksana pemilu terutama KPU agar lebih giat lagi melaksanakan sosialisasi dan simulasi. Agar nantinya pelaksanaan pemilu 2019 partisipasi masyarakat meningkat dan menjadi lebih baik. Karena indikator salah satunya adalah masyarakat dapat secara benar untuk menggunakan hak politiknya,”tutupnya.
Diketahui dalam sesi dialog ada beberapa harapan masyarakat kepada pemerintah yang disampaikan H. Johan Rosihan antara lain :
1. Perbaikan dermaga ikan labuhan bua
2. Penyediaan air yang cukup dan berkesinambungan di daerah pesisir baik utk kebutuhan air bersih maupun utk pertanian
3. Membatu membentuk wadah koperasi untuk memudahkan akses bantuan kepada masyarakat nelayan.(Hermansyah)