SUMBAWA,Harnasnews.com – Kepala Dinas Pertanian Sumbawa Ni Wayan Rusmawati pada rabu (1/12), lalu kembali menyebutkan bahwa keterlambatan pendistribusian pupuk ke pengecer karena kurangnya armada yang dimiliki oleh distributor.
“Yang saya maksud itu adalah PT. Basa. Karena pada tahun lalu itu armadanya hanya 10 dan saya tidak tahu berapa jumlahnya sekarang ,”ungkapnya.(3/12).
Menurutnya, khusus NPK ini memang ada keterlambatan ketingkat pengecer. Apa mungkin ini yang menyebabkan yang menjadi masalah dilapangan.
“Kita juga belum tahu. Tapi intinya memang kurang armada. Kalau untuk urea memang sudah 100 persen,”terangnya.
Lanjutnya, selain itu juga antara distributor dan pengecer harus terus melakukan komunikasi. Sehingga apa yang menjadi kendala dilapangan dapat diketahui bersama.
“Kalau sekarang ini hanya masalah komunikasi saja. Dan tidak ada lagi persoalan penyaluran terlambat. Kalau tahun lalu memang ada tapi kalau sekarang sudah tidak ada,”paparnya.
Tambahnya, kepada semua pengecer jika sudah ada pupuk di distributor harus segera tebus.
“Jangan tidak ditebus. Karena itu qoutanya untuk kecamatan. Disalakan membagi sesuai dengan Erdkk dari kelompok tani,”imbuhnya.
Sementara itu menurut dewi perwakilan CV Layan Tani Dewi menyebutkan bahwa jumlah armada yang dimiliki ada enam.
“Armada kami ada enam. dari enam tersebut tiga milik priibadi t dan tiga armada lainnya disewa,”sambungnya.
Lanjutnya, selain itu juga selama ini tidak ada masalah dalam pendistribusian dan aman – aman saja,”tutupnya.
Sementara dari perwakilan CV Mega Jaya melalui admindnya Nyong kepada media ini menyebutkan bahwa dirinya memiliki armada sebanyak 20 armada. Namun hanya 2 armada yang menjadi milik pribadi dan sementara sisanya disewakan,”singkatnya
Sedangkan manager PT. Basa Amy Arif Saefullah kepada media ini megatakan bahwa saat ini PT. Basa memiliki armada sebanyak 35 unit. Dari tiga 35 itu ada 9 unit milik pribadi dan sisanya disewakan.
“9 milik pribadi dan sisanya disewakan,”singkat Arif sapaan akrabnya
Sementara untuk distributor pupuk CV Al Zaman hingga berita ini diturunkan belum dapat dihubungi sementara manager CV Wahana banu sejahtera (WBS) Iqbal belum bisa memberikan hak jawabnya.
Terpisah perwakilan pupuk pusri muhammad Junaidi mengatakan bahwa stok barang digudang saat ini stand bay.
“Kalau dikami selaku produsen itu barang didalam gudang itu selalu stand bay,”tukasnya.
Ketika ditanya berapa jumlah armada dari semua distributor yang ada di Sumbawa? Muhammad Junaidi tidak mampu menjawabnya karena bukan kapasitannya menjawab itu semua. Bahkan meminta media ini datang kegudangnya yang berada di Labuhan Badas,”katanya.(Herman)