KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono menegaskan tidak mengetahui persis kejadian dugaan aksi premanisme di apartemen Kemang View, kelurahan Pekayon Jaya kecamatan Bekasi Selatan.
“Yang kami lakukan setelah kejadian seperti video itu, akhirnya anggota dikerahkan untuk ke TKP itu dan ternyata sudah tidak ada pelakunya hanya ada korban yang mendapat ancaman itu terus kita arahkan ke polres,” ungkap Kompol Jupriono kepada media saat dikonfirmasi pada Kamis (02/03/23).
Namun, kata Kompol Jupriono, dari terduga pelaku premanisme yang meresahkan warga penghuni apartemen itu ternyata juga sebagai penghuni.
“Gak ada kalo korban pemalakan. Engga, dia (pelaku) memang tinggal disitu,” imbuhnya.
Ia juga kembali mengaskan bahwa peristiwa itu terjadi di apartemen Kemang View dan pelaku berbuat onar seorang diri. Namun, dalam video yang beredar, bukan merupakan satu rangkaian kejadian yang sama.
“Sebenarnya itu bukan kejadian yang sama ya, kelihatannya sengaja dibentuk. Ada orang yang sengaja membentuk opini, seolah olah satu rangkaian peristiwa di waktu yang sama,” kata Kompol Jupriono.
“Bukan satu rangkaian kejadian yang tidak terpisahkan, artinya jeda beberapa saat terus dilanjutkan yang terakhir di pintu itu,” katanya kembali menegaskan.
Namun, ancaman pelaku kepada korban dengan menggunakan senjata tajam diduga ada perselisihan antara keduanya dengan korban pihak scurity.
Saat ini, kasus itu telah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota untuk dilakukan tindak lanjut. Pihak Polsek Bekasi Selatan sendiri juga telah mendatangi lokasi kejadian.
“Sekarang ditangani polres metro bekasi kota.Sudah sudah beberapa saat setelah kejadian kita sudah ke TKP,” tukasnya.
Sekedar diketahui, bahwa aksi premanisme sempat terekam kamera pengawas di Apartemen Kemang View pada Minggu kemarin. Dalam rekaman CCTVterlihat pelaku memanggil petugas security apartemen kemudian terlihat pelaku mengayunkan sejata tajam ke arah korban.
Tak hanya itu, aksi anarkisme juga dilakukan dengan merusak sejumlah fasilitas apartemen baik dengan senjata tajam maupun merusak lift.
Muhamad Taufik, Ketua Perhimpunan Pemilik Dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) yang ditemui pada Senin siang mengatakan, awal mula aksi teror serta pengrusakan kerap terjadi sejak 3 tahun lalu.
“Para preman ini dikontrak pengembang apartemen guna menghadapi konsumen apartemen yang merasa dikecewakan oleh pengembang atas banyaknya persoalan yang merugikan para konsumen,” ungkap Taufik pada Rabu (01/03/23).
Rentetan aksi premanisme sejak tahun 2020 lalu kian meresahkan warga. Meskipun warga penghuni apartemen sering melaporkan kejadian ini ke Polsek Bekasi Selatan maupun Polres Metro Bekasi Kota, namun warga kecewa, karena tidak ada tindaklanjut yang berarti.
“Ini dibuktikan dengan aksi premanisme yang terjadi pada Minggu kemarin,” katanya menambahkan
“Warga berharap aksi premanisme yang dilakukan oleh sekelompok orang yang menempati unit di apartemen kemang view ini segera ditindaklanjuti serius petugas kepolisian,” tukasnya. (Mam)