Kebijakan Akselerasi untuk Pacu Vaksinasi Nasional

Platform vaksin COVID-19, seperti inactivated virus, mRNA, viral-vector, hingga sub-unit protein merupakan rekayasa genetik terbaru dalam dunia medis yang masih memerlukan pengawasan intensif dari otoritas berwenang.

Ketua ITAGI Prof Sri Rezeki sependapat bahwa vaksin dalam bentuk program pemerintah maupun alami dari hasil infeksi dapat membentuk sel memori jangka panjang, bahkan bertahan hingga dua tahun, tergantung kebugaran tubuh.

Dilansir dari laporan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), masyarakat usia pelajar hingga produktif tanpa perlindungan vaksin berisiko kematian 2,8 persen. Tapi kalau yang bersangkutan divaksin satu kali, risiko itu turun menjadi 1,5 persen, dua kali vaksin menjadi 0,6 persen, sedangkan booster 0,1 persen.

Sedangkan pada lansia, risiko kematian tanpa vaksin mencapai 9,3 persen, satu kali vaksin 5,7 persen, dua kali vaksin 4,3 persen dan booster menekan risiko kematian hingga 0,4 persen.

Laporan tersebut juga diperkuat dengan hasil survei ITAGI terhadap 10.000 responden dari kalangan tenaga kesehatan yang telah menerima dosis ketiga (booster) pada Februari 2022.

Hasilnya, hanya 2 persen atau setara 210 responden terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan analisa RT-PCR. Dari jumlah itu hanya ada 2 persen yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri karena gejala berat dan sedang.

ITAGI telah merekomendasikan bahwa bentuk perlindungan yang relevan dari risiko penularan COVID-19 adalah kombinasi vaksinasi, protokol kesehatan serta menjaga pola hidup sehat.

Akselerasi vaksinasi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menginstruksikan seluruh gubernur, wali kota dan bupati untuk melaksanakan percepatan vaksinasi booster sampai dengan tingkat pemerintahan berbasis kecamatan, kelurahan, desa, RW, RT, dengan melibatkan unsur terkait.

Kepala daerah juga diinstruksikan untuk menggencarkan pelaksanaan vaksinasi booster secara terpusat di tempat-tempat umum, seperti kantor, pabrik, tempat ibadah, pasar dan terminal.

Tito meminta tiap pemangku kebijakan terkait untuk terus berinovasi merayu masyarakat agar melakukan vaksin booster yang bersifat imperatif dengan regulasi, seperti perjalanan, ditambah dengan ide-ide kreatif kepala daerah, seperti pemberian sembako, sayembara berhadiah dan sebagainya.

Pemerintah menyokong percepatan  vaksinasi booster dengan menyediakan sentra vaksinasi hingga ke berbagai ruang publik, seperti bandara, pelabuhan, kantor polisi, hingga pusat perbelanjaan, meski belum seluruhnya buka di saat akhir pekan.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menginginkan capaian akselerasi booster setara cakupan dosis lengkap primer.

Saat ini, total stok vaksin COVID-19 di Indonesia sebanyak 47 juta dosis, terdiri atas 30 juta dosis vaksin di pemerintah pusat dan 17 juta dosis vaksin di pemerintah daerah. Sementara kebutuhan vaksin untuk menyelesaikan vaksinasi sesuai dengan target adalah 44,8 juta dosis vaksin.

Untuk menggenjot cakupan, pemerintah mewajibkan vaksinasi booster sebagai syarat dalam sejumlah kegiatan masyarakat.

Selain itu, percepatan juga diberikan kepada para jemaah haji yang baru pulang dari Arab Saudi, namun belum menerima dosis penguat. Vaksinasi itu dilakukan saat berada di asrama haji, sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.

Cakupan vaksinasi yang sedang mengalami tren penurunan, tentunya juga perlu menjadi perhatian seluruh masyarakat. Booster telah terbukti efektif dalam memberikan proteksi ekstra bagi masyarakat dari kemungkinan dirawat di rumah sakit maupun meninggal, dilansir dari antara.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.