Kehadiran Tri Adhianto di Acara MTQ Tingkat Kota Bekasi Dinilai Pencitraan Semata
KOTA BEKASI, Harnasnews – Gerakan Lintas Utara Terpanggil (GELIAT) menilai kehadiran mantan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto di acara Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kota Bekasi diduga hanya untuk menarik simpati publik jelang kontestasi pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan pada 2024 mendatang.
Padahal dalam kegiatan MTQ tingkat Kota Bekasi itu, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh media, pihak panitia tidak mengundang politisi mantan Wali Kota tersebut, karena dikhawatirkan akan menjadi ajang kampanye terselubung bagi calon Wali Kota.
Ketua GELIAT, Asep Riandi Melela mengaku dirinya telah mendapat informasi bahwa pihak panitia penyelenggara maupun Camat Bekasi Utara yang wilayahnya digunakan untuk peringatan MTQ tidak mengundang Tri Adhianto.
“Jika panitia tidak mengundang Tri sudah tepat. Sebab, undangan bagi mantan Wali Kota itu lazimnya hanya saat peringatan HUT RI maupun HUT Kota Bekasi. Jika Tri hadir dalam acara MTQ itu masyarakat sudah bisa menilai, dan sudah barang tentu jika ada asumsi bahwa mantan Wali Kota Bekasi itu hanya mencari simpati publik guna menaikan elektabilitasnya di tengah kekecewaan masyarakat terhadap Tri Adhianto saat menjabat Wali Kota Bekasi,” ujar Asep Riandi Melela dalam keterangannya, Rabu (8/11/2023).
Dia pun menilai, manuver yang dilakukan oleh Tri sudah basi. Pasalnya, saat menjabat Wali Kota saja kebijakannya banyak kontroversi dan lebih cenderung politis.
“Banyak acara keagamaan saat Tri menjabat Plt Walikota maupun Walikota definitif, saat diundang tapi tidak datang. Ini giliran tidak diundang dateng. Sementara yang diundang resmi kerap diabaikan, jadi sudah terlihat motifnya,” beber Asep.
Meski demikian, kata Asep, kehadiran seorang tokoh dalam acara keagamaan itu dinilai cukup bagus, sebagai bentuk dukungan dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah, namun sayangnya momen yang dilakukan oleh Tri itu tidak tepat.
Untuk itu, dirinya meminta kepada masyarakat jangan mudah terkecoh dengan manuver politisi yang hanya pencitraan, sementara ketika sudah menjabat lalai terhadap janji manisnya.
“Masyarakat tentu sudah tau, bahwa selama menjabat sebagai Walikota tidak ada program.yang mercusuar dan berpihak kepada masyarakat. Malah dia (Tri-Red) diduga hanya memperkaya diri dan keluarganya,” ucap Asep. **