
Sungailiat,Bangka,Harnasnews.com – Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung Kemas Arfani mengatakan perjanjian kerja sama pengolahan buah sawit antara PT. Fiyen Agro Lestari (FAL) dan PT. Bangka Sukses Sejahtera (BSS) sudah dikonsultasikan ke Kementerian Pertanian (Kementan)melalui Direktorat Jenderal Perkebunan
Hal tersebut dikatakan Kemas Arfani saat ditemui awak media diruang kerjanya, Senin ( 29/7) pagi
“Terkait kerja sama antara PT.FAL dan PT. BSS dalam pengelolahan buah sawit sudah kita konsultasikan ke Kementerian Pertanian dalam hal itu Direktorat Jenderal Perkebunan, dari Pemkab Bangka Wakil Bupati Syahbuddin didampingi Sekertaris Dinas Pertanian berserta Kepala Bidang Perkebunan kemudian dari pihak PT.BSS Saudara Joni yang berangkat konsultasi langsung ke kementan, Rabu (24/7) kemarin. Disana rombongan langsung diterima pak Prasetyo yang membidangi perizinan perkebunan.” Kata Kemas Arfani
Orang nomor satu dijajaran Dinas Pertanian, Peternakkan, dan Perkebunan Kabupaten Bangka itu juga menyampaikan kepada awak media bahwa hasil dari konsultasi itu pihak kementan tidak membenarkan satu izin pengelolahan hasil perkebunan ada 2 perusahaan.
“Jadi begini hasil konsultasi kemaren ke kementan bahwa tidak dibolehkan ada satu izin pengelolahan hasil perkebunan dikerjakan oleh 2 perusahaan. Mengenai kerja sama PT. FAL dan PT. BSS itu diluar kewenangan pemkab Bangka dan Kementan jadi kerja sama itu tidak diakui, pernyataan dari komentar itu di dengar langsung saudara Joni pihak dari PT. BSS dan beliau memakluminya.” Jelasnya
Lanjut Kemas Arfani langkah yang akan diambil pasca konsultasi dari Kementan pemkab Bangka dalam hal ini Dinas Pertanian Peternakkan dan Perkebunan dalam waktu dekat akan mengunjungi langsung pabrik pengolahan buah sawit di Dusun Cungfo, Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam milik PT. FAL.
“Dalam waktu dekat kita sebagai Pemerintah Kabupaten Bangka akan mengunjungi pabrik pengolahan buah sawit milik PT. FAL itu, kalau pun PT. FAL ingin melepaskan izinnya, perusahaan yang baru silahkan ajukan kembali.” tukasnya
Dijelaskan Kemas Arfani bahwa setiap perusahaan perkebunan tidak bisa hanya budidaya saja atau hanya pengolahan saja, mereka wajib menyediakan sarana dan perasaan pengolahan.
“Setiap perusahaan yang memegang izin usaha perkebunan mau pun izin usaha pengolahan wajib menyediakan sarana dan perasarana pengolahan, contoh pabrik tanpa kebun itu tidak boleh minimal menyediakan 20 % dari kapasitas pabrik , begitu juga izin usaha budidaya diatas 1000 hektar harus ada pabrik.” tuturnya.( Ardam )