“Keselamatan dimulai dari diri sendiri, benar keselamatan dimulai dari kita semua, dimulai dengan kolaborasi yang baik (antar negara),” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha dalam acara International Safety@Sea Conference secara daring di Jakarta, Rabu.
Arif menyampaikan, dampak signifikan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 terhadap aspek keselamatan transportasi laut, khususnya bagi pelaut yang merupakan faktor kunci kelaiklautan kapal.
Menurut dia, pembatasan dalam proses penggantian kru yang terjadi pada masa pandemi menyebabkan pelaut mengalami kelelahan yang berlebihan.
“Repatriasi atau pergantian awak kapal menjadi prioritas utama bagi Indonesia. Kami menerapkan langkah-langkah yang relevan untuk memungkinkan para pelaut yang terdampar dapat dipulangkan dan digantikan oleh pelaut lain, serta memastikan pelaut untuk mendapatkan perawatan medis dan kebutuhan mendesak lainnya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2021 yang lalu Indonesia menyediakan 11 pelabuhan di Indonesia untuk kegiatan repatriasi, yaitu Pelabuhan Belawan, Tanjung Balai Karimun, Batam, Merak, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Bitung, Ambon, Benoa, dan Sorong.