“Kami ingin memastikan bahwa semua vaksin, obat dan alkes sekurangnya 50 persen bisa diproduksi di dalam negeri. Tadi kita sudah melihat kerja sama dari produk bahan baku obat yang tadinya impor, sudah didorong agar dapat membeli bahan baku dalam negeri,” kata Budi Gunadi Sadikin pada pembukaan Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-58 di ICE BSD Tangerang Selatan, Banten, Kamis.
Menurut Budi, dibutuhkan komitmen yang kuat tidak hanya dari pemerintah, namun juga dari pelaku sektor industri. Untuk itu pihaknya akan memberikan insentif bagi industri untuk dapat membangun vaksin dan alat kesehatan di dalam negeri.
Pada 2022, Kementerian Kesehatan menganggarkan belanja alat kesehatan dan obat-obatan sekitar Rp38 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp17 triliun dialokasikan untuk belanja obat, vaksin dan alat kesehatan produksi dalam negeri.
Di tahun mendatang dipastikan lebih banyak lagi pembelian Kemenkes untuk produk dalam negeri, kata Menkes menambahkan.
Komitmen lainnya ditandai dengan kemampuan industri Indonesia memproduksi vaksin dengan teknologi mRNA. Menurut Menkes, ke depan teknologi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan Indonesia dalam merespons pandemi selanjutnya.
“Sehingga ke depannya, pembuatan vaksin yang tadinya membutuhkan waktu tahunan, kita bisa membangun vaksin dalam 100 hari sudah bisa masuk uji klinis, bisa dicapai dengan kemampuan yang ada di negara kita” ujarnya, diansir dari antara.