JAKARTA, Harnasnews.com – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, meskipun sejumlah negara sedang berupaya mengatasi varian Omicron, hingga saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia masih didominasi varian Delta. Nadia juga memastikan hingga kini varian Omicron belum terdeteksi di Indonesia
“Di dalam negeri ingat varian Delta masih sangat mendominasi dan ini di Indonesia ada 22 varian dari varian Delta,” kata Nadia dalam diskusi daring, Jumat (3/12).
Namun, lanjut Nadia, pemerintah tetap melakukan langkah-langkah antisipasi agar varian baru lainnya termasuk Omicron tak masuk ke Indonesia. Salah satunya adanya memperpanjang masa karantina bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang tiba di Indonesia menjadi 10 hari.
Nadia menekankan, satu hal yang perlu diwaspadai adalah varian Omicron berasal dari transmisi lokal. Hal ini lantaran, beberapa kasus Covid-19 dari varian Omicron di negara-negara Eropa terjadi bukan dari pelaku perjalanan internasional dan berasal dari transmisi lokal. Ia pun mencontohkan beberapa kasus Omicron di Jerman dan Spanyol yang ditemukan tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
Oleh karenanya, Kemenkes meminta pemerintah daerah terus meningkatkan pemeriksaan sampel melalui laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS). “Kita harus hati-hati dan Asia Tenggara sangat berisiko tinggi (terhadap varian Omicron),” ucap dia, dilansir dari republika.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan dalam menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19 yang diperkirakan muncul usai Natal dan Tahun Baru 2022, sumber daya manusia dalam hal ini Nakes perlu disiapkan bila terjadi lonjakan kasus seperti Mei dan Juli lalu.