Kemenkeu Siap Antisipasi Potensi Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2021
JAKARTA, Harnasnews.com – International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2021 dari 6 persen menjadi 5,9 persen. Proyeksi ini disampaikan dalam Laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2021.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah akan mewaspadai berbagai risiko global yang akan terjadi. Namun, tidak mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 yang berada di level 4,9 persen.
“Pemerintah Indonesia juga terus mewaspadai berbagai risiko global yang terjadi. Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih terus menjadi fokus perhatian pemerintah,” kata Febrio dilansir dari merdeka di Jakarta, Rabu (13/10).
IMF juga menyampaikan pemulihan ekonomi global masih solid meskipun beberapa aspek mempengaruhi perubahan proyeksi. Misalnya isu gangguan pasokan di negara maju dan sempat memburuknya kasus Covid-19 di negara berkembang akibat varian Delta.
Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 terjadi secara luas di negara maju maupun negara berkembang. Hal ini menunjukkan adanya risiko global yang meningkat.
Dua perekonomian terbesar dunia, yakni Amerika Serikat dan Tiongkok, juga mendapatkan revisi ke bawah untuk outlook pertumbuhannya. Masing-masing diproyeksikan tumbuh 6,0 persen dan 8,0 persen di tahun 2021. Sementara, penurunan proyeksi juga dialami ASEAN-5 dengan laju pertumbuhan di 2021 diperkirakan hanya mencapai 2,9 persen (turun 1,4 percentage point/pp).
“Penyebaran varian Delta menjadi faktor utama dari revisi ke bawah yang dilakukan pada kawasan ini, selain jangkauan vaksinasi negara-negaranya yang relatif masih rendah dibanding negara maju,” kata dia.