BOJONEGORO, Harnasnews – Menyongsong target nasional tahun 2024 dalam mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem, Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko) melaksanakan Kunjungan Kerja dan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dalam upaya Optimalisasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) khususnya di Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (12/12).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono, mengapresiasi capaian provinsi Jawa Timur dalam PPKE, khususnya Kabupaten Bojonegoro yang diharapkan mampu menjadi role model nasional. Acara yang diselenggarakan di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, dihadiri Kepala Daerah se Jawa Timur beserta jajaran,
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang dalam kesempatan tersebut mewakili Wakil Gubernur Jawa Timur, Pj Bupati Bojonegoro didampingi Sekda Kabupaten Bojonegoro, Asisten Daerah, Staff Ahli dan Kepala OPD terkait.
Nunung Nuryartono dalam sambutannya menyampaikan bahwa sesuai Inpres nomor 4/2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, target nasional adalah 0% angka kemiskinan ekstrem di tahun 2024.
Tiga strategi yang dirumuskan Kemenko PMK dalam upaya PPKE adalah Memastikan Komplementaritas Tiga Strategi Kemiskinan Ekstrem, Memenuhi Prasyarat Efektivitas Intervensi 0%, Kolaborasi dan Sinergi Multipihak.
Tiga Strategi yang dirumuskan Kemenko PMK adalah upaya PPKE nasional, diharapkan dapat tecipta kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah pusat dengan Pemerintahan Daerah baik provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Nunung juga menekankan, pemerintah daerah perlu mengadopsi 3 strategi kebijakan yang sekaligus terdapat dalam strategi PPKE yaitu pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
“Tiga Strategi dapat diadopsi kedalam kebijakan dan menjadi prioritas di tiap-tiap daerah dalam upaya Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrem.” terang Nunung Nuryartono.
Sesuai Data Mandiri Kemiskinan Daerah (Damisda) Kabupaten Bojonegoro tercatat hingga tahun 2023 kemiskinan ekstrem diangka 12,18%, dan mengalami penurunan dari tahun-tahun. Di mana sebelumnya. Intervensi program PPKE oleh Pemkab Bojonegoro dilaksanakan cepat dengan dimulainya pemutakhiran data penerima intervensi program dan penyaluran bantuan kepada masyarakat.
Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto dalam sambutanya menegaskan, bahwa sesuai instruksi Kemenko PMK yang tertuang dalam Inpres Nomor 4/2022, Pemkab Bojonegoro di antaranya telah melaksanakan pengurangan beban pengeluaran yang dianggarkan dana total mencapai 500 miliar lebih. Dana tersebut dialokasikan dalam beberapa program pembangunan fisik dan non fisik.
“Selanjutnya strategi kebijakan peningkatan pendapatan dengan total anggaran 21 miliar lebih dengan program peningkatan kapasitas keahlian dan pemberdayaan masyarakat,” kata Adriyanto.
Ketiga melalui strategi kebijakan Pengurangan kesenjangan wilayah dengan total dana mencapai 1,7 triliun dengan alokasi pembangunan sarana dan prasarana umum, seperti jalan, jembatan, PJU dan fasilitas umum lainnya.
“Upaya yang dilaksanakan Pemkab Bojonegoro hingga saat ini selaras dengan instruksi Presiden dan Wakil Presiden. Dan ke depan pemkab Bojonegoro siap dalam mendukung target nasional tahun 2024 0% angka kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Adriyanto menambahkan, ke depan program yang telah dijalankan akan terus ditingkatkan. Dan yang terpenting adalah pendataan yang tepat sasaran untuk memastikan program berjalan dengan maksimal.
“Kemiskinan ekstrim menjadi isu nasional yang harus kita selesaikan bersama. Dan pemkab Bojonegoro siap turut aktif dalam mendukung mensukseskan target Presiden,” terang Adriyanto.
Sejalan dengan kegiatan tersebut, rombongan melanjutkan tinjauan lapangan di Desa Kedungrejo Kecamatan Kedungadem Bojonegoro untuk meninjau langsung penerima manfaat dan calon penerima manfaat bantuan.
“Dengan kami meninjau langsung siang hingga sore ini, diharapkan Desa Kedungrejo dapat menjadi role model pengentasan kemiskinan ekstrem di daerah-daerah lain.” ungkap Nunung usai meninjau lokasi didampingi Pj. Bupati Bojonegoro dan jajaran.(Hawa)