JAKARTA,Harnasnews.Com – Menteri Sosial Idrus Marham menyampaikan duka cita mendalam atas terjadinya pengeboman pada tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
“Kejadian ini menggoreskan luka bagi seluruh warga Indonesia. Oleh karena itu Kementerian Sosial mengambil langkah-langkah cepat dengan fokus utama menangangi para korban sebaik-baiknya,” papar Mensos.
Ia mengungkapkan pihaknya telah menerjunkan personel yang terdiri dari tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) sebanyak 25 orang, Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebanyak 30 orang, ditambah Tenaga Pelopor Perdamaian, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial Kota Surabaya untuk membantu para korban.
Tim Kementerian Sosial ini, lanjut Mensos, adalah bentuk kehadiran negara memberikan pendampingan dan perhatian kepada para korban, serta guna memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan mereka tertangani dan terpenuhi dengan baik.
“Ini adalah tanggung jawab negara. Dengan adanya tim LDP diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan menghapus trauma korban dan keluarga korban secara perlahan-lahan. Kami akan berupaya sebaik mungkin menangani korban dan keluarganya,” katanya.
Dikatakan Mensos, korban bencana sosial biasanya merasa takut, cemas dan was-was. Mereka juga tidak mau ditinggal sendiri dan mudah curiga pada orang lain. Oleh karena itu Tim LDP harus *menggunakan* seragam *sebagai identitas* sehingga mudah dikenali dan memberikan rasa percaya terhadap korban.
“Kepada tim Kementerian Sosial di Surabaya secara tegas telah saya sampaikan agar pastikan terus dekat dengan mereka. Penuhi kebutuhannya. Jadilah pendengar yang baik. Biarkan mereka ekspresikan *perasaannya* karena itu salah satu upaya *mental katarsis* untuk penyembuhan mereka dari *kejadian traumatis*,” terang Idrus.
Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan sesaat setelah ledakan, tim Kementerian Sosial menyebar ke tiga titik lokasi kejadian. Sebagian lagi melakukan pendataan di empat titik rumah sakit dimana para korban dirawat.
“Tim di lapangan secara intensif melakukan pendataan _by name by address_ seluruh korban meninggal maupun korban luka-luka untuk keperluan pendampingan lebih lanjut dan penyiapan santunan untuk ahli waris korban meninggal serta bantuan korban luka,” terangnya.
Anggota LDP Provinsi Jawa Timur Twi Adi mengatakan salah satu upaya yang dilakukan timnya adalah membantu mempertemukan keluarga korban dengan korban.
“Tim kami menemukan seorang *nenek yang* menangis dan kebingungan di rumah sakit dan mencari adiknya yang hilang. Beliau dilaporkan melakukan ibadah di gereja GPPS Jalan Arjuna,” katanya.
“Sudah dilakukan pendataan dan selanjutnya kami sebarkan informasi ini ke seluruh jejaring kami dan semoga bisa segera ditemukan,” katanya.
*Empati*
Sementara itu terkait menyebarkan foto-foto dan rekaman video tentang ledakan di 3 gereja di Surabaya Minggu pagi, Dirjen menegaskan kepada seluruh tim Kementerian Sosial yang melakukan penanganan di lapangan maupun juga kepada masyarakat agar tidak menyebarkan foto-foto korban di media sosial maupun whatsapp group.