
Kementan Jamin Ketersediaan Gula untuk Tiga Bulan ke Depan
JAKARTA, Harnasnews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan gula nasional sejak sebelum Ramadhan, Lebaran, dan beberapa waktu mendatang sehingga harga gula di pasaran menjadi stabil. Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementan Antarjo Dikin di Jakarta, Sabtu (22/5), mengatakan data Ditjen Perkebunan menunjukkan ketersediaan gula nasional per April sebesar 717.447 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sejak Mei hingga Juli 202.
“Kebutuhan gula saat ini rata-rata per bulan 229.478 ton, sehingga persediaan gula sebesar 717.447 ton cukup untuk tiga bulan ke depan,” katanya.
Persediaan gula hingga 16 Mei 2021 tersebar di beberapa pihak yakni pabrik gula 226,967 ton (32 persen), pedagang 151,594 ton (21 persen), petani 10,143 ton (2 persen) dan paling banyak tersebar di pasar dan rumah tangga yakni 328,743 ton (46 persen). Ketersediaan gula yang cukup untuk beberapa waktu ke depan memberikan kesempatan petani tebu untuk mengolah kebun tebunya.
“Sekarang ini masih belum masuk proses panen tebu. Juni baru akan tebang pohon tebu. Biasanya Agustus puncak persediaan gula. Sebelumnya, puasa dan Lebaran kemarin kami semua sempat mengkhawatirkan produksi gula mengingat belum masuk musim panen tebu. Ada impor gula, tetapi hanya untuk cadangan untuk antisipasi kalau terjadi gejolak permintaan gula,” tuturnya, dikutip dari republika.
Gula menjadi perhatian penting Kementerian Pertanian sehingga memasukkan swasembada gula menjadi program Super Prioritas Ditjen Perkebunan. Program tersebut diupayakan melalui identifikasi target areal intensifikasi 200 ribu hektare dan ekstensifikasi 50 ribu hektare, peningkatan kapasitas pabrik gula, target produksi 678 ribu ton (intensifikasi ekstensifikasi), penyiapan plasma dalam kemitraan Pabrik Gula (PG) BUMN dan swasta serta penyiapan benih untuk swasembada gula konsumsi (provitas 83-100 ton hektare kultur jaringan dan SE).