Kementan Tunjuk Plampang Pilot Project Pengembangan Jagung Berbasis Korporasi
SUMBAWA,Harnasnews.com – Dalam upaya meningkatkan tarap hidup petani di kabupaten sumbawa, Dinas Pertanian Sumbawa terus melakukan terobosan terobosan baru demi kemajuan dunia pertanian. Salah satu upaya yang dilakukan belum lama ini, yakni melaksanakam ekspose terhadap potensi tanaman jagung di Kementerian Pertanian RI. dari ekspose tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian menetapkan kabupaten sumbawa dengan lokasi Kecamatan Plampang sebagai pilot project pengembangan jagung berbasis korporasi pada lahan seluas 2.000 hektar.
Kadis Pertanian kabupaten sumbawa, Tarunawan S.Sos, S.Ap ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, senin (14/01) kemarin mengatakan, bahwa pihaknya diundang oleh kementerian RI untuk ekspose potensi varietas jagung sebagai tindak lanjut dari proposal yang diajukannya. Dalam ekspose tersebut, dihadiri oleh Direktur benih, Biro perencanaan, Badan peneliti pertanian, Badan pengembangan SDM, dan lainnya. “Intinya para pejabat penentu kebijakan Kementerian RI”, ungkap Tarunawan.
Dikatakannya, setelah melalui diskusi yang alot dan cukup lama, akhirnya kabupaten sumbawa ditetapkan menjadi kabupaten uji coba pengembangan jagung berbasis korporasi. akhirnya, Tim dari Kementerian Pertanian RI turun ke kecamatan plampang melakukan tinjau lokasi. “Alhamdulillah, bulan januari ini program tersebut mulai jalan dan kami mendapat bantuan sebesar Rp. 27 miliar. Lokasi pengembangan jagung tersebut dikelolah dengan manajemem terpadu berbasis agribis”, papar Tarunawan.
menurut Tarunawan, di lokasi pengembangan jagung akan digarap mulai wilayah hulu hingga bagian hilir. Petani tidak lagi membeli bibit jagung karena akan diajarkan cara pembibitan dan produksi benih jagung serta pengelolahan pupuk.
Selan itu, petani juga akan dibantu dengan berbagai sarana dan prasarana, Alsintan, pembuatan sumur dangkal dan sumur dalam, jaringan irigasi, hingga pembuatan embung embung kecil. Produsi jagung khususnya di lokasi uji coba tidak lagi dijual ke luar daerah tetapi akan dikelolah menjadi benih hibrida dan pakan ternak. Kementerian Pertanian akan membantu dalam hal pengadaan ternak mulai ternak unggas, ayam, kambing, hingga sapi, tegas pejabat santun ini.
Ia mengaku bahwa ada 2 kendala dominan yang dihadapi petani pada pengembangan jagung, yakni persoalan benih yang sampai saat ini hampir 100% masih tergantung bantuan pemerintah. Selanjutnya, produksi jagung sumbawa merupakan yang terbesar di NTB, tetapi 99,99% dibawa ke luar daerah untuk mengisi pabrik pabrik pakan di pulau jawa sehingga tidak ada yang dikelolah di daerah.
“Dengan program pengembangan jagung berbasis korporasi ini, diharapkan mampu menghasilkan benih sendiri tanpa ketergantungan bantuan swasta, meski membutuhkan keahlian yang didukung tenaga ahli dari Kementerian Pertanian untuk mampu memproduksi benih hibrida”, tegasnya.(Herman)