Kementerian PUPR Revitalisasi Danau Tempe
Jakarta,Harnasnews.Com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan revitalisasi Danau Tempe yang terletak di tiga kabupaten yakni Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap dengan luas 13.000 hektar. Danau ini merupakan salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia yang akan dilakukan revitalisasi. Sebelumnya kondisi Danau Tempe mengalami pendangkalan akibat masifnya pertumbuhan eceng gondok, sedimentasi dan okupasi lahan.
Tumbuhnya eceng gondok merupakan tipikal dari danau pada daerah tropis dengan kandungan nutrient terutama nitrogen, fosfat dan potasium yang tinggi di dalam sedimennya. Dengan jumlah dan pertumbuhan eceng gondok yang cepat, fungsi utama danau terganggu dan menjadi dangkal.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sejak 2016 Kementerian PUPR tengah melakukan revitalisasi 15 danau prioritas untuk mengembalikan fungsi alami danau sebagai tampungan air, termasuk penataan di kawasan daerah aliran sungai. “Kami melakukan pengerukan sedimen dan pembersihan eceng gondok, seperti halnya dilakukan di Danau Rawapening, Danau Limboto dan Danau Toba,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Kegiatan revitalisasi Danau Tempe berupa pengerukan sedimen danau yang mencapai 8,58 juta m3, pemancangan cerucuk bambu, pengendalian gulma air dengan pembersihan rutin eceng gondok serta pemasangan geokomposite dan geosintetis.
Revitalisasi akan menambah kapasitas volume tampungan sebesar 7,23 juta m3, dari kapasitas volume tampungan saat ini sebesar 207,66 juta m3. Dengan bertambahnya volume tampungan akan dapat memenuhi kebutuhan air baku masyarakat di sekitar Danau Tempe, dari sekitar 23 ribu jiwa menjadi 30 ribu jiwa.
Revitalisasi juga dapat meningkatkan indeks pertanaman dari 106 % (Padi –Palawija) menjadi 260 % (Padi-Padi-Palawija). Selama ini lahan pertanian seluas 5.000 ha disekitar danau disuplai melalui irigasi pompa. Luas lahan perikanan juga meningkat dari 22.400 hektar menjadi 23.061 hektar berupa budidaya ikan Nila.
Pekerjaan revitalisasi Danau Tempe dimulai sejak Desember tahun 2016 yang dilakukan di tiga kabupaten. Pekerjaan revitalisasi di Kabupaten Wajo dilakukan oleh KSO PT Nindya dan FAF dengan anggaran Rp 283,98 miliar dengan progres saat ini sebesar 23,55 persen dan ditargetkan akan selesai pada awal 2019. Luas area pengerukan di Kabupaten Wajo mencapai 242 hektar dengan volume pengerukan sebesar 2,87 juta m3.
Di Kabupaten Soppeng, pekerjaan revitalisasi dikerjakan oleh kontraktor KSO PT Bumi Karsa dan SAC Nusantara dengan anggaran Rp 284,8 miliar. Pekerjaan yang dilakukan berupa pengerukan seluas 289 hektar dengan volume pengerukan 2,81 juta m3. Saat ini progres fisiknya sebesar 18,57 persen.
Selanjutnya, di Kabupaten Sidrap, revitalisasi dilakukan KSO PT PP-BRP dengan anggaran sebesar Rp 281,61 miliar dan ditargetkan selesai pada awal 2019. Luas area pengerukan di Kabupaten Sidrap mencapai 227,53 hektar dengan volume pengerukan 2,9 juta m3. Saat ini progres revitalisasi sebesar 14,59 persen. (Dar)