JAKARTA, Harnasnews.com – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus mendorong peran G20 untuk memperbarui strategi keterampilan G20 sebagai upaya menyediakan tenaga kerja terampil melalui pendekatan human-centered yang efektif dengan mendorong keterlibatan masyarakat, khususnya menjawab tantangan dunia kerja akibat adanya disrupsi digital dan pandemi Covid-19.
Pendekatan yang dilakukan melalui pelatihan vokasi berbasis komunitas masyarakat. “Ini merupakan pendekatan baru yang ditawarkan dalam G20, untuk merespon dinamika kondisi ketenagakerjaan saat ini di negara-negara G20 dan ekonomi global,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, ketika menjadi pembicara pada Webinar First EdWG Meeting yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, Kamis (17/3).
Dikabarkan dari merdeka, Anwar Sanusi mengatakan, pelatihan kejuruan berbasis masyarakat, dapat memperkuat akses dan kualitas pelatihan kerja dan kewirausahaan, terutama untuk kelompok rentan, kelompok kurang beruntung dan kelompok NEET (Tidak dalam Pendidikan, Pekerjaan, atau Pelatihan), terutama di daerah terpencil dan pedesaan.
“Solusi yang ditawarkan Presidensi diharapkan menjadi solusi strategis untuk memulihkan perekonomian dan bangkit dengan cepat dari krisis,” ujar Anwar Sanusi.