SURABAYA,Harnasnews – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya akan kembali menggelar Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa (PKKMB) secara tatap muka di tahun akademik 2023/2024.
Kegiatan yang akan berlangsung selama lima hari yakni 26-30 Agustus 2023.
Rektor Untag Surabaya,Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA menyambut para calon mahasiswa baru di kampus merah putih yang berkomitmen untuk melahirkan generasi patriot berkualitas dan berkontribusi bagi bangsa Indonesia.
Rektor yang akrab disapa Prof Nug tersebut menjelaska,tema PKKMB tahun ini adalah Untag Gemilang dan Progresif yang merupakan singkatan dari Generasi Berintegritas untuk Lingkungan yang Berkelanjutan dan Progresif.
“Tema ini kami pilih untuk mengajak calon mahasiswa baru mulai memahami pola hidup berkelanjutan dalam berbagai lini, salah satunya adalah dalam sektor lingkungan, kita akan ajak 3.174 mahasiswa baru untuk menghitung jejak karbon dan memilah sampah” jelas Prof. Nugroho.
Prof. Nugroho juga mengatakan bahwa Untag Surabaya mempunyai tugas melahirkan mahasiswa yang menciptakan lingkungan yang asri dan layak huni untuk ditinggali pada tahun 2045 dan tahun-tahun berikutnya.
”Karena pada 2045 mendatang, Indonesia akan memasuki usia 1 abad, yang kita harapkan akan melahirkan generasi emas.
Artinya, saya dan teman-teman calon mahasiswa baru mempunyai tugas yang sama menjelang tahun 2045, yaitu menciptakan lingkungan yang layak untuk generasi mendatang, itu adalah tanggung jawab moril sebagai manusia,” harapnya.
Maka dari itu, Prof. Nugroho menegaskan bahwa kegiatan PKKMB ini mempunyai tujuan membimbing calon mahasiswa untuk lebih sadar memperlakukan dan menjaga lingkungan sekitar untuk kehidupan selanjutnya.
”Dalam kegiatan PKKMB yang berlangsung selama lima hari ke depan ini, kami akan membimbing calon mahasiswa baru untuk lebih ’sadar’ memperlakukan lingkungan, dengan cara paling sederhana seperti melakukan pemilahan sampah, menghitung jejak karbon, dan melakukan kampanye melalui pembuatan konten video tentang menjaga lingkungan dengan gaya hidup berkelanjutan,” pungkasnya.
Jejak karbon sendiri adalah jumlah karbon yang dihasilkan per individu dari berbagai kegiatan manusia.
Contoh dari aktivitas manusia yang menimbulkan jejak karbon adalah prodiksi jenis sampah plastic, sampah makanan hingga penggunaan listrik secara berlebihan. Kepedulian terhadap lingkungan harus dibangun dari hal yang terkecil.
Kegiatan yang juga dilakukan penandatanganan empat pakta integritas, papan anti kekerasan seksual, anti radikal, anti plagiarisme, anti perundungan yang ditandatangani tujuh perwakilan mahasiswa baru yang mengenakan pakaian daerah.
Prof. Nugroho mengatakan, kegiatan penandatanganan empat pakta integritas yang diantaranya Anti Kekerasan Seksual, Anti Radikal, Anti Plagiarisme dan Anti Perundungan sangat dibutuhkan guna menumbuhan jiwa patriot mahasiswa.
Empat pakta integritas tersebut ditandatangani oleh tujuh perwakilan mahasiswa baru yang mengenakan pakaian adat. “Untag Surabaya adalah Kampus Nasionalis, Kampus Merah Putih.
Kampus miniaturnya Indonesia, tentu saja bahwa kaitannya dengan baju adat pada mahasiswa baru tadi, mahasiswa kita adalah dari seluruh suku bangsa. Kita tidak membedakan itu.
Sehingga bahwa itulah bisa berkumpul di Untak Surabaya yang kita cintai. Banyak mahasiswa kami dari Sumatera, masyarakat kami dari Papua, dari Maluku, dari NTT, dari Bali, seluruhnya adalah menjadi Patriot-Metropolitik di Untag Surabaya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PKKMB Drs. Agung Pujianto, M.M. mengatakan kegiatan ini merupakan wadah bagi mahasiswa baru untuk mengenal kampus agar lebih nyaman dan percaya diri.
“Kami mengajak seluruh mahasiswa untuk terbuka terhadap pengalaman. Jangan malu bertanya jika kurang jelas dan ikuti arahan yang telah dipersiapkan panitia,” tutupnya.(Pul)