“Yang utama untuk menuju agile governance adalah perubahan mindset (pola pikir) pelayanan,” ujar Agus Pramusinto.
Dilansir dari antara, ia menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar nasional bertajuk “Agile Governance: Relevansi & Tantangan Birokrasi pada Era Vuca” yang disiarkan langsung di kanal YouTube Universitas Muhammadiyah Bandung, dipantau dari Jakarta, Jumat.
Menurut dia, sejauh ini, pemerintah dan para ASN cenderung berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam pelayanan untuk mewujudkan pemerintahan yang cergas atau tangkas.
Padahal, kata Agus Pramusinto, kehadiran teknologi belum sepenuhnya mampu menjawab persoalan-persoalan yang ada, terutama terkait pelayanan publik.
“Saya tekankan bahwa teknologi itu penting untuk mempercepat pelayanan. Akan tetapi, kita jangan terjebak atas hadirnya teknologi yang tidak menjawab masalah,” ucapnya.
Perubahan teknologi yang semakin canggih, lanjut Agus, tidak mampu mewujudkan pemerintahan yang cergas atau tangkas jika tidak diikuti dengan perubahan pola pikir ASN untuk mempercepat pelayanan publik.
Seperti yang diketahui, berdasarkan konteks pelayanan publik, pemerintahan yang cergas atau tangkas tidak hanya bertumpu pada respon cepat terhadap keluhan, laporan, ataupun pemenuhan kebutuhan masyarakat.