Ketua Komisi I Sebut UMKM Bakal Jadi Penopang Ekonomi Digital
JAKARTA, Harnasnews – Usaha mikro kecil menengah atau UMKM diperkirakan akan menjadi penopang kinerja ekonomi digital Indonesia pada masa mendatang. Proyeksi ini tidak lain karena besarnya jumlah UMKM dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid dalam keynote speakernya pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Digitalisasi UMKM: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Kamis (6/4).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek.
Dalam Webinar itu menghadirkan Meutya Hafid sebagai keynote speaker, serta dua pembicara yakni, Direktur Laucih ND Palenta Br Sembiring, Nuansa Putra Kaban dan Founder CV Teknologi Tepat Guna, Trudly Karo-Karo.
Meutya Hafid yang juga politisi senior Partai Golkar itu mengatakan, UMKM akan ikut berperan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada masa mendatang. Sebab, mayoritas unit usaha di Indonesia adalah UMKM.
“Potensi ekonomi digital Indonesia pada masa mendatang sangat besar. Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital senilai USD 124 milyar di tahun 2025,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Trudly Karo-Karo selaku Founder CV Teknologi Tepat Guna mengatakan, untuk kemajuan teknologi 4.0 saat ini sangat memudahkan para pelaku UMKM dalam melakukan digital marketing atau pemasaran digital. Sehingga produk yang dimiliki oleh para pelaku UMKM ini dapat dipasarkan secara luas.
“Contoh saja yang sering kita gunakan itu adalah Facebook, instagram lalu lanjut berkembang lagi di e-commerce seperti Tokopedia, Elevenia, Shopee ini sebenarnya sangat menguntungkan dan sangat mudah untuk dilakukan para pelaku UMKM. Sayang sekali jika UMKM tidak masuk ke dunia digital,” kata Trudly.
Trudly pun memberikan beberapa tips kepada para pelaku UMKM dalam memasarkan produknya digital marketing. Salah satunya adalah melakukan sebuah branding dalam produk yang akan dipasarkan.
“Jadi harus memasarkan produk dengan semenarik mungkin, harus berbeda dengan yang lainnya jadi ada daya saing disitu. Teknik branding harus dikuatkan kalau masuk dalam digital marketing. Intinya harus semenarik mungkin,” ujar dia. (*)