Oleh karena itu Bamsoet mendukung penguatan alutsista TNI dalam mendukung pertahanan udara Indonesia, terutama pesawat yang dimiliki TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Darat.
Menurut dia, di tahun 2020, kekuatan pertahanan udara Indonesia di urutan ke-28 dunia atau tertinggi di Asia Tenggara.
“Kekuatan itu ditunjang oleh 462 pesawat, terdiri dari 41 pesawat tempur, 39 pesawat serangan khusus, 54 pesawat angkut, 109 pesawat latih, 5 pesawat intai dan misi khusus, 177 helikopter, serta 16 helikopter tempur,” katanya, dilansir dari antara.
Bamsoet mengatakan khusus kepemilikan pesawat tempur, posisi Indonesia berada di urutan ke-48, di bawah berbagai negara ASEAN seperti Singapura yang berada di posisi ke-22, Vietnam posisi 28, Thailand posisi 30, dan Myanmar posisi 36.
Menurut dia, untuk memperkuat armada tempur, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat F-15 EX pabrikan Boeing, Amerika Serikat (AS), versi terbaru dan paling canggih dari F-15 dan jet tempur Dassault Rafale buatan Perancis.
“Tidak hanya dari luar negeri, pemenuhan alutsista pesawat juga dilakukan dari dalam negeri. antara lain dengan membeli sembilan pesawat multiguna jenis angkut ringan, Casa NC-212i-400, yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI),” katanya. (qq)