MALANG, Harnasnews – Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur sukses menyelenggarakan Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) untuk caleg terpilih DPR RI, DPRD Provinsi dan PKB DPRD Kabupaten/Kota Se Jawa Timur pada pemilu 2024 di Bumi perkemahan Coban Rondo, Kabupaten Malang, (10/7/24)
Dalam pembukaannya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa Sekolah Pemimpin Perubahan merupakan langkah strategis dalam merekrut pemimpin bangsa sekaligus memperkuat partai politik dengan segala dinamikanya menuju parpol yang mandiri, kuat, dan matang secara kelembagaan.
“Sekolah Pemimpin Perubahan menemukan urgensitas dan relevansinya terutama dalam aspek rekruitmen kepemimpinan. Para anggota dewan yang baru diharapkan memiliki perspektif dan cara pandang yang utuh serta matang dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat,” kata Gus Imin
Sedangkan untuk memperkuat dan memperkokoh mental perjuangan, kepemimpinan dan tanggung jawab atas jabatan yang telah di emban, Dewan Pengurus Wilayah PKB dalam kesempatan ini menggandeng Motivator Nasional ternama peraih Rekor MURI, Rekor LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia Dunia) dan Rekor LEPRID Motivasi Diatas awan) yakni Dr. Ketut Abid Halimi, S. Pd. I., M. Pd., C. HT dari Thanks Institute Indonesia
Dalam kesempatannya Ketut Abid Halimi mengatakan bahwa tidak hanya memperkokoh kepemimpinan dan tanggung jawab atas jabatan saja yang menjadi urgensi dari pemimpin, tetapi penguatan mental spiritual dengan me-recharger otak dan hati adalah salah satu menjadi kunci atas kesuksesan pemimpin hari ini dan masa depan
“memberikan motivasi untuk memperkuat nilai kepemimpinan dan rasa tanggung jawab atas jabatannya tidaklah cukup, tetapi harus juga memperkuat mental spiritual individu melalui me-recharger otak dan hati sehingga tidak hanya mampu bertanggung jawab atas jabatannya, tetapi juga menjadi pemimpin yang sukses kedepannya” Ujar Motivator nasional Dr. Ketut Abid Halimi
Selain itu, sebagai penutup Motivator ternama juga menegaskan Jangan jadikan tanggung jawab itu sebagai beban tetapi sebagai sebuah kesempatan untuk maju, dan pengembangan gaya kepemimpinan yang lebih kreatif serta menghindari kesan monoton, karena hal ini bertujuan agar saat rapat maupun kegiatan yang lain dapat “memunculkan ide-ide yang cemerlang dan mengembangkan keterampilan serta kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola dan memimpin tim demi kemajuan wilayah masing-masing (*dbs)
