
“Keenam WNI ini dua diantaranya dalam kondisi khusus (sakit) dan empat lainnya mengaku ingin pulang ke Indonesia karena hidup terlantar dan tidak memiliki biaya,” kata Kepala KJRI Kuching Yonny Tri Prayitno saat dihubungi di Kuching, Sabtu.
Yonny menjelaskan, sebelumnya pada tanggal 22 Juni 2021, Misriah Hasan seorang perempuan WNI paruh baya asal Kubu Raya, Kalbar datang ke KJRI Kuching meminta bantuan agar dapat pulang ke Indonesia.
“Yang bersangkutan mengaku bekerja tidak menentu di Sarawak dan mengalami sakit yang diduga kanker, dan yang bersangkutan juga tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah,” katanya.
Ia menambahkan pada tanggal 18 Juni 2021, pihak Rumah Sakit Umum Sarawak juga telah menyerahkan seorang WNI/PMI yang terlantar dan telah menjalani rawatan di rumah sakit Sarawak atas nama Adam (laki-laki) asal Kabupaten Sambas, Kalbar.
“Pihak rumah sakit tersebut meminta bantuan KJRI Kuching untuk membantu proses kepulangannya ke Indonesia untuk melanjutkan pengobatan di Indonesia,” ujarnya.