JAKARTA, Harnasnews.com – Pemilu 2024 dinilai sebagai pertarungan terbuka sejumlah partai memperebutkan kursi legislatif baik di tingkat daerah maupun pusat.
Namun sayangnya di tengah persiapan sejumlah partai menyusun strategi politik menghadapi Pileg 2024 mendatang, Partai Golkar Kota Bekasi tengah disibukkan dengan konflik internal.
Perang urat saraf antarkader di media sosial jelang pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) partai berlambang beringin itu sulit dihindarkan.
Pengamat politik Etos Indonesia Institute menilai terjadinya konflik antarkader lantaran adanya kepentingan elit di DPP dan pihak luar partai yang diduga ikut memprovokasi internal Partai Golkar Kota Bekasi, sehingga perseteruan itu belum juga berakhir.
Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute Iskandarsyah mengatakan, sebenarnya konflik itu dapat dihindarkan apabila elite Golkar ini bisa bersikap bijaksana dan tidak mengambil tindakan melangkahi aturan Partai maupun Ketua Umum Partai Golkar.
Menurutnya, akar permasalahan konflik Golkar Kota Bekasi itu bermula adanya penundaan Musda yang dinilai karena adanya intervensi elit di tingkat DPP Partai Golkar.
“Ada dugaan elit di DPP Golkar yang menghendaki ‘jagoannya’ untuk menjadi ketua DPD Golkar Kota Bekasi. Sementara saat itu peluangnya sulit. Maka dengan segala otoritasnya oknum DPP itu menjegal pelaksanaan Musda. Sebenarnya akar permasalahannnya itu. Kita tentu sudah tau siapa orangya tidak usah sebut nama,” kata Iskandar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/6/2021).