Kopti DKI Desak Kemendag Segera Bayarkan Selisih Harga Kedelai
JAKARTA, Harnasnews – Kementerian Perdagangan (Kemendag) diminta untuk segera membayarkan selisih harga kedelai yang saat ini terhenti penyalurannya. Hal tersebut diungkapkan Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Sutaryo kepada awak media di Gudang Kedelai di Kalideres, Jakarta Barat, Senin (26/9/2022).
Sutaryo mengatakan, dari 800.000 ton kedelai atau setara Rp800 miliar yang disepakati untuk disalurkan, hanya 10 persen atau 80.000 ton baru direalisasikan sehingga sisanya sekitar 720.000 ton kedelai.
Padahal, kata Sutaryo, berdasarkan nota kesepahaman (MoU) antara Kopti dan Kemendag, disepakati pengrajin tahu tempe akan diberikan selisih Rp1.000 per kg.
Sutaryo mengatakan, penggantian selisih harga kedelai berlangsung lancar pada April, Mei, dan Juni. “Akan tetapi, sejak Mendag Zulkifli Hasan menjabat sebagai menteri perdagangan, pembayaran menjadi macet,” katanya.
Sementara pagu yang diketok oleh Kemendag itu adalah 800.000 ton setara dengan Rp800 miliar untuk seluruh Indonesia. Namun baru direalisasikan sekitar 10 persen, yaitu Rp80 miliar.
Sutaryo mengungkapkan penyalur kedelai sendiri adalah Perum Bulog dan anggarannya ada di Kemendag. Tersendatnya penyaluran tersebut, kata dia, dikeluhkan oleh pengrajin tahu tempe di seluruh Indonesia, tidak hanya Jakarta.