“ACFFest 2023 mengusung tema Suaramu, Suara Kita, Suara Nurani yang dimaksudkan untuk mengedukasi anak muda agar menjauhi praktik jual beli suara dalam pemilu mendatang,” kata Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.
Firli menuturkan bahwa istilah vox populi vox dei yang berarti suara rakyat adalah suara Tuhan, maka suara rakyat tidak boleh diperjualbelikan. Pemilu yang diselenggarakan secara jujur akan menghasilkan pemimpinan yang berintegritas.
“Dengan pemilu yang jujur, pemimpin-pemimpin yang kita hasilkan adalah pemimpin yang dapat mewujudkan tujuan negara dan bebas dari korupsi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Firli menyampaikan apresiasi kepada insan perfilman di Tanah Air yang banyak terlibat dalam membangun budaya antikorupsi.
Firli mengatakan bahwa pemberantasan korupsi tidak hanya dengan penindakan dan pencegahan, pemberantasan korupsi juga bisa dilakukan dengan pendidikan, yang salah satu medianya adalah film.
“Melalui forum ini saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja rekan-rekan, panitia, segenap pemerhati film, dan insan perfilman Indonesia yang telah memberikan andil besar dalam upaya pemberantasan korupsi,” kata Firli.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana menyebut ACFFEST 2023 hadir sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk mengampanyekan dan menolak politik uang menuju tahun politik.
“Praktik politik uang dalam kontestasi politik menjadi lumrah karena sudah membudaya, memengaruhi sistem politik demokrasi, dan pada akhirnya menjadi sebab politik berbiaya tinggi,” ujar Wawan, dilansir dari antara.