
SUMBAWA,Harnasnews – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sumbawa Besar Kanwil Kemenkumham NTB secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Barista bagi WBP, Rabu (08/06) pagi. Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama dengan owner Kedai Kopi Kulo Sumbawa, Guntur Wahyudi.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk menyiapkan warga binaan Lapas Sumbawa Besar sebagai SDM yang unggul dalam bidang industri peracikan kopi, dimana hal itu sejalan dengan keberadaan Kabupaten Sumbawa yang dikenal sebagai daerah penghasil kopi.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Hermanturi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 30 orang WBP yang terbagi dalam dua gelombang. Dipilihnya pelatihan barista sebagai pembinaan keterampilan karena melihat kemajuan industri kopi yang saat ini menjadi salah satu penggerak perekonomian melalui kedai-kedai kopi yang marak bermunculan.
Kegiatan ini juga disebutkannya tak hanya sekedar pelatihan keterampilan, melainkan pelatihan profesional yang nantinya akan memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Nanti terakhir ada ujian dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, jadi tolong diikuti dengan serius.” pesannya
Guntur Wahyudi, owner Kedai Kopi Kulo Sumbawa yang bertindak sebagai instruktur dalam pelatihan ini mengaku siap berbagi ilmu barista kepada para WBP. Bahkan saat kelas pemula ini usai dirinya juga siap untuk memberikan pelatihan tingkat lanjutan yang disebutnya sebagai level mahir.
“Biasanya saya beri pelatihan diluar, ini pengalaman pertama saya pelatihan di lapas, saya mohon dukungannya.” terang pria yang akrab disapa Pakde Gun ini.
Sementara itu Kalapas Sumbawa Besar, M. Fadli dalam sambutannya mengatakan bahwa kedepannya kebutuhan tenaga kerja dibidang ini akan sangat banyak seiring dengan pengembangan daerah wisata di Kabupaten Sumbawa. Selain itu para WBP juga dapat memilih untuk mengembangkan usaha sendiri jika memiliki fasilitas yang memadai.
“Hampir semua masyarakat kita penikmat kopi, saya pun juga penikmat kopi. Dalam lima atau sepuluh tahun kedepan banyak hotel yang butuh barista, atau bisa juga buka lapak sendiri kalau punya tempat dan memiliki seperangkat peralatan ini.” terang Kalapas.
Berdasarkan proyeksi tersebut Kalapas menilai pelatihan ini sangat tepat menjadi bekal keterampilan. Dirinya meyakini pelatihan ini memiliki manfaat yang besar karena akan memberikan efek jangka panjang sebagai profesi masa depan, terlebih dengan adanya sertifikasi semakin membuatnya optimis dengan output kegiatan ini.
“Saya mengharapkan dengan sangat kepada para WBP yang terpilih ini betul-betul mengikuti kegiatan ini dengan serius, gali semua ilmu yang dimiliki Pakde Gun.” pungkasnya.
Usai kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pengenalan dasar peralatan-peralatan yang akan digunakan. Kesempatan itu juga diisi dengan tanya jawab para peserta pelatihan. (HR)