“Tantangan paling utama tentunya (isu) Myanmar ya, di mana Indonesia menjalankan mandat yang diberikan ASEAN untuk mengimplementasikan Five-Point Consensus (yang disepakati) sejak dua tahun yang lalu,” kata Andi selepas kunjungan ke kantor pusat Perum LKBN ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menurut Andi, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) saat ini terus aktif melakukan beberapa kajian untuk mencari sejumlah terobosan yang bisa dilakukan secara diplomatik antara ASEAN dengan Myanmar.
Andi menyampaikan bahwa Indonesia mencari aspek-aspek Five-Point Consensus atau Konsensus Lima Poin yang bisa didorong untuk dilakukan tahun ini.
“Misalnya, salah satu yang bisa dipikirkan untuk didorong lebih dalam adalah tentang dialog semua pihak di Myanmar,” ucapnya.
Dialog yang melibatkan semua pihak itu setidaknya bisa mendorong tiga hal yakni penghentian kekerasan, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pemulihan demokrasi.