JAKARTA, Harnasnews – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan Indonesia memiliki tantangan untuk memperkuat konsolidasi demokrasi sehingga makin matang menuju Pemilu 2024 di tengah kecenderungan regresi demokrasi yang terjadi di dunia.

Hal tersebut, kata Andi, merupakan salah satu kajian terkait dengan konsolidasi demokrasi yang dihasilkan oleh Lemhannas, sebagaimana instruksi Presiden RI Joko Widodo saat dirinya dilantik menjadi Gubernur Lemhannas pada bulan Februari lalu.

“Di tengah kecenderungan regresi demokrasi ini, kemudian kita bisa memperkuat konsolidasi demokrasi sehingga kita bisa makin matang demokrasinya menuju Pemilu 2024,” kata Andi saat acara Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu.

Hasil kajian Lemhannas, kata Andi, mencatat adanya kecenderungan regresi demokrasi di dunia yang juga terjadi di Indonesia, berdasarkan sejumlah indeks yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga kajian.

“Indeks yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga kajian, seperti Freedom House Index yang dikeluarkan secara rutin, menunjukkan regresi demokrasi ini memang cenderung terjadi,” ujarnya.

Andi mengatakan bahwa Lemhannas juga melakukan kajian tentang transformasi digital. Dalam hal ini, Lemhannas diinstruksikan Presiden untuk mengaitkannya dengan demokrasi.

“Presiden meminta kami untuk kajian agar Indonesia bisa melompat masuk pada digitalisasi demokrasi,” ucapnya.