LPDB-KUMKM Sebagai Lembaga Inklusif
JAKARTA,Harnasnews.com – Penyaluran dana bergulir periode tahun 2008 s.d. 2018 telah menyalurkan Rp8.536.027.171.061,yang terdiri dari Rp 4.430.003.382.375 ,- ke Koperasi (51,89%)
dan Rp 3. 644. 951.209.986,ke UMKM (42,70%). Adapun rincian penyaluran tersebut sebagai berikut:
Pinjaman/Pembiayaan kepada UMKM melalui KSP/USP konvensional sebesar Rp 3.115.319.882.375,
Pembiayaan kepada UMKM melalui KJKS/UJKS Rp1.314.683.500.000,
Pinjaman/Pembiayaan kepada KUKM melalui Rp3. 132. 906 978.128,
Pinjaman/Pembiayaan kepada UMKM melalui LKBB Rp 512 044. 231 858, -.
2. Penyaluran tersebuttelah diberikan kepada kepada 1.019.273 pelaku Usaha Mikro dan Kecil. Berdasarkan’data yang kami peroleh, dari penyaluran tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 1.857 252 orang. Berdasarkan data tersebut, LPDBKUMKM teiah melayani berbagai sektor usaha sebesar: 27,4% (sektor usaha perdagangan),
15,2% (sektor usaha pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan), 13,5% (sektor usaha jasa),
8, 9% (sektor usaha bangunan), 351% (sisanya sektor usaha industri pengolahan, pertambangan, listrik, gas, air bersih, pengangkutan, dan keuangan
Pada tahun 2018, capaian kinerja LPDB-KUMKM mencapai Rp1.052.800.000.000,dari
target sebesar Rp’1,2 triliun atau sebesar 87,73% yang terdiri dari pencairan sebesar Rp 43:500.000.000 dan putusan Komite Pinjaman/Pembiayaan -sebesar ‘ Rp1.009.300.000.000,-.
Sampai dengan akhir semester manajemen fokus pada pembenahan infrastruktur termasuk membenahi peraturan dan kebijakan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 08 tahun 2018 agar dapat mempermudah akses permodalan ke LPDB-KUMKM, te’rmasuk didalamnya pengembangan IT dan SDM daiam rangka pembenahan proses bisnis agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini menyebabkan pencapaian penyaluran saat ini belum 100%.
Sementara itu‘, untuk rasio piutang berma‘salah pada tahun 2018 sebesar 4,16% yang masih dibawah batas maksimal 5% .
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2018 diterima sebesar Rp245.237.379.546,dari target sebesar Rp210.000.000.000 atau sebesar 116,78%.
Pada tahun 2019, target penyaluran dana bergu|ir LPDB-KUMKM sebesar Rp 1,5 triliun yang rencananya akan disalurkan melalui skim konvensional sebesar Rp 975 miliar dan skim Syariah sebesar Rp 525 miliar. Dan tahun ini, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergu|ir sebesar Rp 35 miliar.
Untuk menjadi lembaga yang inklusif, LPDB-KUMKM telah mensinergitaskan penyaluran dana bergu|ir dengan melakukan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan berbagai pihak diantaranya dengan Dinas Koperasi dan UKM, lembaga penjamin, perguruan tinggi, lembaga financial technology, PLUT, BLUD,BUMN, dan lembaga lainnya.
Dinas KUKM dan LPDB-KUMKM telah melakukan kerja sama dengan 13 Dinas
Koperasi dan UKM dari total 34 provinsi, diantaranya yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Yogyakarta,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara dan Sulawesi Selatan. Kerja
sama ini dilakukan dalam rangka memperkuat sinergitas dinas sebagai pembina dapat memliki peran yang strategis dalam mengusulkan KUMKM unggulan binaannya agar dapat mengajukan dana bergulir.
Lembaga Penjamin Dalam rangka pengamanan jika terjadi risiko pinjaman/pembiayaan bermaslaah, LPDB-KUMKM telah bekerja sama dengan Lembaga Penjamin yakni
Perum Jamkrindo dan 17 PT. Jamkrida di seluruh provinsi Indonesia.
Perguruan Tinggi: Untuk mendukung perkembangan kewirausahaan di kalangan Perguruan Tinggi, LPDB-KUMKM telah melakukan kerja sama dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara LPDB-KUMKM antara Iain dengan Universitas Prasetiya Mulya dan Universitas Soedirman yang akan disusul oleh beberapa universitas lainnya dalam mendapatkan fasilitas pinjaman/pembiayaan dari LPDBKUMKM. Oleh karena itu LPDB-KUMKM telah menyiapkan dana bergu|ir sebesar Rp 100 miliar yang bisa dimanfaatkan para wirausaha pemula di lingkungan perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Maksimal pinjaman untuk program Wirausaha Pemula itu sekitar 50 s.d 250 juta per wirausaha dan dengan bunga rendah yaitu 9,5% pertahun menurun diharapkan dapat dimanfaatkan di kalangan mahasiswa untuk melakukan bisnis.
Lembaga Financial Technology
Agar semakin mempermudah dan mempercepat proses pengajuan dana bergulir oleh calon mitra, LPDB-KUMKM turut bekerja sama dengan lembaga f/ntech yang nantinya akan menjadi platform untuk mengajukan dana bergulir. Melalui beauty contest, kini sudah ada 6 lembaga fintech diantaranya adalah PT lnvestree Radhika Jaya (lnvestree), PT Aman Cermat Cepat (Klik ACC), PT Pasar Dana Pinjaman (Danamas), PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks), PT Indonusa
Bara Sejahtera (Taralite) dan PT iGrow Resources Indonesia (iGrow).
Kepada beberapa BUMN Karya untuk pemberian pinjaman dana bergulir kepada vendor/UKM sub kontraktor dari BUMN Karya tersebut.
Selain dalam rangka penyaluran, LPDB-KUMKM juga melakukan funding melalui pengalihan dana bergulir. Dana Pengalihan ini merupakan dana program Kementerian Koperasi dan UKM yang disalurkan pada periode tahun 2000 s.d. 2007. Pada tahun 2018 target pengalihan dana bergulir ini sebesar Rp20.000.000.000,00 dan yang telah dialihkan ke rekening LPDB-KUMKM sebesar Rp23.019.254.355,atau sebesar 115.10% dari target.
“Dana pengalihan ini akan menjadi sumber dana yang akan digulirkan oleh LPDBKUMKM, selain itu koperasi yang sudah lunas dan masih berjalan dengan baik dapat juga memiliki kesempatan untuk mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM” sebut Braman.
PROGRAM PENDUKUNG
Rencananya pada tahun 2019 LPDB-KUMKM akan menyalurkan langsung ke Usaha Mikro dengan batas pinjaman minimal 10 juta dan maksimal Rp 50 juta dengan suku bunga 7% per tahun.
Guna mendorong peningkatan market share keuangan syariah dan mendorong literasi keuangan Syariah di |ndonesia yang saat ini masih minim, yakni sebesar 5.3%, LPDBKUMKM telah menyelenggarakan acara |ndonesia Syariah Fair (I NSYAF) Tahun 2018 pada tanggai 27-29 November 2018 di BaIai Kartini, Jakarta Pada acara tersebut terdapat pengajuan dana bergulir o1eh 845 UKM dengan total pengajuan Rp 216 miliarPada tahun 2019, acara INSYAF akan dilakukan pada bulan Oktober 2019.
APEX memiliki 3 fungsi yaitu pooled of funds, penyedia likuiditas, dan technical assistance. Untuk itu LPDB-KUMKM sangat mendukung keberadaan APEX dalam hal penyediaan akses permodalan kepada para pelaku koperasi dan usaha mikro serta kecil. Dana tersebut akan bersumber dari LPDB-KUMKM yang kemudian disalurkan kepada Koperasi Primer melalui Koperasi Sekundernya.
TENTANG LPDB-KUMKM
LPDB-KUMKM merupakan Iembaga yang mengelola dan menyalurkan dana bergulir kepada pelaku Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sifat penyaluran dana bergulir ini adalah sebuah program stimulan pinjamanlpembiayaan dengan tingkat suku bunga yang bervariasi, mulai dari 4,5°/o untuk program nawacita, 5% untuk sektor riil, dan 7% untuk simpan pinjam serta bagi hasi| maksimal 60:40. Diharapkan dengan tingkat suku bunga yang rendah atau dengan sistem bagi hasi| ini pelaku usaha Koperasi dan UMKM dapat memaksimalkan produktivitasnya, sekaligus dapat berkontribusi pada penurunan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.
LPDB-KUMKM memiliki motto “Solusi Pembiayaan bagi UMKM dan Koperasi” kini menerapkan Trisukses, yakni Sukses Penyaluran, Sukses.(Red/Ed)