LPDB Tingkatkan Penyaluran Pola Syariah

Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia masih ketinggalan dalam penyerapan dana dari keuangan syariah. Maka tahun 2017 LPDB-KUMKM membentuk Direktorat Syariah yang merupakan sebuah Direktorat khusus pembiayaan dengan pola syariah. Hadirnya Direktorat Syariah ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha yang mengharapkan bisa mengakses dana bergulir dengan pola syariah.

Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Jaenal Aripin mengatakan selama ini dengan pola pembiayaan syariah hanya bisa membiayai skim pembiayaan untuk Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), dan Lembaga Keuangan Bank (LKB). Hal itu mengacu pada Permenkeu No. 75 Tahun 2011 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum LPDB-KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM.

“Pembiayaan syariah Menkeu belum memberikan ijin untuk disalurkan langsung kepada UMKM, tapi bisa melalui LKBB dan LKB. Maka untuk UKM kita titipkan melalui perbankan termasuk Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) atau Unit Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (USPPS),” kata Jaenal.

Target pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM Tahun 2018 mencapai Rp 1,2 triliun. Rinciannya sebesar Rp 750 miliar secara konvensional dan Rp 450 miliar pembiayaan berbasis syariah. Lebih rinci lagi, Rp 480 miiar untuk koperasi simpan pinjam, Rp120 miliar untuk koperasi sektor riil, Rp 360 miliar UMKM, dan Rp 240 miiar untuk LKB dan LKBB.

Direktorat Syariah LPDB-KUMKM akan menyelenggarakan Indonesia Syariah Fair (Insyaf), pada 27-29 November 2018 yang diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan angka penyaluran dana bergulir tahun ini. Untuk itu, dalam acara ini LPDB-KUMKM akan mengundang LKBB/LKB, lembaga penjaminan, maupun pelaku UKM untuk hadir dalam acara tersebut.

“Kita akan sediakan lembaga keuangan dan lembaga penjaminan yang akan bekerja sama dengan LPDB kalau sesuai persyaratan. Karena nanti di sana kita adakan Table Top One on One, sehingga akan terealisasi banyak,” papar Jaenal.

Insyaf akan berlangsung selama tiga hari di Balai Kartini Jakarta, dengan rencana akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Insyaf akan dirangkai dengan kegiatan diskusi, lomba karya tulis ilmiah, pemberian award kepada mitra LPDB-KUMKM terbaik, seminar, talkshow, sejumlah tutorial, table top, pemberian modal usaha terhadap KUMKM terdampak bencana, dan pameran.

Jaenal berharap Insyaf 2018 ini tidak hanya menjadi akselerator dalam menumbuhkan gairah percepatan pengembangan KUMKM Indonesia, yang tersaji dalam keindahan dan kreatifitas, namun bersifat edukatif, sehingga para peserta, maupun pengunjung memperoleh manfaat yang maksimal, baik dalam pengetahuan, pemasaran, permodalan, teknologi, maupun kelembagaan, serta jejaring dalam ekonomi syariah dan produk halal.(Red/Ed)

Leave A Reply

Your email address will not be published.