Dari mulai ucapan Dedi Mulyadi sampai pada ucapan KASAD Jendral Dudung Abdurahman, terakhir yang mencuat adalah ucapan Sang Jendral terkait menyebut .”Jika Tuhan bukan orang Arab”.
Menanggapi polemik terkait adanya pernyataan ujaran kebencian yang sempat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat itu, pengamat militer dan pertahanan Wibisono mengatakan, seharusnya bila ada pernyataan yang memicu kegaduhan segera dilakukan mediasi.
Misalnya, dengan melakukan tabayyun terlebih dahulu, melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau lembaga Agama yang dianggap mampu memediasi seperti NU atau Muhammadiyah. Karena persoalan ini rentan dipolitisir.
“Saya sangat prihatin dengan fenomena yang dikit-dikit saling lapor, bangsa ini sudah mulai kehilangan semangat membangun ukhuwah dan saling tidak menghargai perbedaan, padahal perbedaan itu Rahmat,” ujar Wibisono yang juga pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Indonesia, ini, Sabtu (5/2/2022).
Terkait dengan ucapan Kasad yang sempat viral di sosial media, Wibisono menilai bahwa pernyataan itu belum tentu mengandung unsur penistaan agama. Oleh karena itu, dia menyarankan perlu adanya klarifikasi yang utuh dari yang bersangkutan, yakni Jenderal Dudung.
“Tabayyun itu kuncinya. Bangsa ini kan bangsa yang beradab mengedepankan musyawarah dan mufakat,” sarannya.
Mengenai adanya kasus lain yang sifatnya agitasi atau adu domba, dia berpandangan, persoalan itu seyogyanya dimediasi tanpa harus saling lapor ke aparat hukum.
“Karena kalau semua saling lapor bangsa kita yang rugi, karena baku hantam sendiri sesama anak bangsa,” jelasnya.
Dia pun mengatakan, jika persoalan ini terus berkembang, dikhawatirkan ada pihak-pihak yang sengaja memperkeruh keadaan.