Mantan Kabareskrim Sebut Pengungkapan Kasus Jiwasraya Lebih Mudah Dibanding Kasus Century
JAKARTA, Harnasnews.com – Sejumlah pihak menilai pengungkapan kasus Jiwasraya kian berlarut larut. Sepertinya penegak hukum enggan membongkar aktor intelektual dibalik perusahaan asuransi berplat merah tersebut yang gagal bayar.
Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, mengatakan pengungkapan kasus Jiwasraya sebenarnya lebih mudah daripada menangani kasus Century. Karena setiap transaksi perbankan selalu tercatat.
“Yang paling susah itu, yang paling hebat penyidik di seluruh dunia kalau dia bisa mengungkap kasus pencurian jemuran. Nah, itu baru hebat,” kata Susno kepada harnasnews.com diruang kerjanya, baru-baru ini.
Ia menegaskan, dalam kasus perbankan atau keuangan (asuransi) paling mudah diungkapkan. Karena, dokumen tercatat semua.
“Duit masuk tercatat, duit keluar tercatat. Kapan waktunya, tanda buktinya ada,
“Kecuali, duit Jiwasraya ini hilang di dalam brangkas saat di bobol, agak susah diungkap siapa yang maling,” kata mantan Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ini.
Menurut Susno, kasus Jiwasraya hanya berpindah angka-angka. Namun penyidik lebih mudah melacak pembukuan keuangan tersebut.
“Ambil saja pembukuannya, kemana dia lari. Setelah disitu, lacak lagi dimana endingnya. Oh disini dibelikan tanah, sita tanahnya. Oh ini dibelikan mobil, ambil mobilnya. Kalau dibelikan saham, lihat sahamnya bodong atau tidak dan siapa pembelinya,” kata Susno.
Menurutnya, pihak kepolisian tidak perlu melakukan penyidikan hingga ke luar negeri. Ia mengungkapkan, ada rekayasa soal laporan keuangan (pembukuan) sering berubah-ubah yang dilakukan oleh akuntan publik.
“Saat di audit sama BPK ngak beres. BPK melakukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK diam saja,” pungkas Susno. (red)