Marak Rokok Ilegal, Japai Tuding Kanwil Bea Cukai 1 Jawa Timur “Sarang Penyamun”

 

SURABAYA, Harnasnews  – Jaringan Pemuda Indonesia (Japai) menuding kantor wilayah (Kanwil) Bea Cukai 1 Jawa Timur sebagai sarang penyamun. Hal tersebut menyusul adanya oknum pegawainya yang diduga menjadi backing perusahaan rokok ilegal.

Pernyataan itu diungkapkan Ketua Umum Japai MH Soleh saat menggelar aksi di depan Kanwil 1 Bea Cukai Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan beberapa hasil investigasi mandiri terkait maraknya rokok ilegal di Jawa Timur.

“Hari ini kami datang kembali ke kantor bea cukai ini yang menurut kami jadi sarang penyamun. Yang mana kami menduga banyak oknum pegawainya membekingi perusahaan rokok ilegal,” ungkap MH Soleh, Kamis (30/5/2024) kemarin.

Di depan kantor wilayah 1 Bea Cukai Jawa Timur, massa aksi Japai sempat menunjukkan beragam rokok ilegal (tanpa cukai) lalu menghisapnya bersama-sama. Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja kantor Bea Cukai di Jawa Timur 1.

Menurut dia, berdasarkan investigasi Japai, ditemukan fakta di wilayah Madura tentang oknum-oknum Bea Cukai yang diduga membackup perusahaan rokok ilegal dengan menerima setoran sejumlah uang untuk pengamanan.

Selain itu, kata dia, di kabupaten Pamekasan, rokok ilegal tanpa cukai sudah menjadi barang umum yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat penikmat rokok.

“Informasi dan bukti yang kami dapatkan bahwa beberapa suplai tembakau untuk rokok ilegal datangnya dari wilayah kabupaten Pamekasan. Mereka telah mampu ekspor ke beberapa negara dengan ilegal melalui kapal nelayan yang d rombak sedemikian rupa untuk kepentingan pengiriman rokok ilegal.” ungkap MH Soleh.

Setelah orasi dan menyampaikan beberapa aspirasi dan fakta lapangan. Massa aksi Japai ditemui bagian penindakan Bea Cukai 1 Jawa Timur Ngk Pasaribu melalui 4 orang perwakilan.

“Pada intinya kami dari Bea Cukai 1 Jawa Timur, berada dalam barisan yang sama dengan teman-teman Japai. Bahwa fungsi utama kami melakukan penyelamatan terhadap pendapatan negara. Artinya kami juga menindak tegas para pelaku usaha rokok ilegal,” katanya.

Terlebih, kata dia, setelah keputusan pusat bahwa cukai rokok di naikkan, maka rokok ilegal pastinya tumbuh subur. Akibatnya banyak konsumen lebih memilih rokok dengan harga di bawah pasaran.

“Sudah alamiah, ketika kenaikan cukai, maka industri rokok ilegal tumbuh subur. Namun demikian kami tetap berkerja bagaimana menyelamatkan pendapatan negara agar bermanfaat untuk rakyat secara keseluruhan” ujar Ngk Pasaribu, selaku perwakilan kantor Bea Cukai 1 Jawa Timur saat menemui massa.

Selain ke Bea Cukai 1 Jawa Timur. massa Japai melanjutkan ke kantor Polda Jatim. Mereka melakukan orasi terkait temuan rokok ilegal dan praktik perdagangan yang banyak melanggar hukum versi Japai.

Perwakilan dari pimpinan Japai menyerahkan berkas ke Kepala Kapolda Jawa Timur sebagai langkah awal dalam memerangi maraknya rokok ilegal tanpa cukai sekaligus aturan tata niaga yang banyak di langgar para pelaku usaha rokok ilegal.

“Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas informasi dan data yang teman -teman berikan. Kami dari pihak Polda Jatim sangat terbantu dan langsung kami sikapi secara hukum. Karena memang ini demi kepentingan negara dan masyarakat secara luas,” tutur Dharmawan yang mewakili Krimsus Polda Jatim.

Di lain kesempatan tim hukum Japai Hajattulloh SH. MH., menyampaikan bahwa Japai akan terus berkomitmen terhadap penegakan hukum terutama praktik usaha rokok ilegal yang sedang marak.

Menurut dia ini merupakan aksi kedua Japai sebagai upaya langkah hukum yang pertama yang dilakukan oleh Japai. Pihaknya juga berharap agar para penegak hukum bekerja secara maksimal terhadap apa yang menjadi laporan awal ke Polda Jatim.

“Kami laporkan ada dua perusahaan rokok ilegal dan owner dari pabrik tersebut untuk segera di tangkap. Karena mereka berdua melakukan usaha produksi rokok ilegal secara terbuka dan kami sudah investigasi ke daerah Malang Selatan. Insyaallah data kami lengkap dan bisa segera di tindak lanjuti oleh rekan-rekan Polda Jatim,” tandas Hajattulloh.

Leave A Reply

Your email address will not be published.