KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Operasi Zebra Jaya 2024 masih berlangsung hingga 27 Oktober 2024. Tingkat kepatuhan para pengendara khususnya kendaraan roda dua di Kota Bekasi terbilang cukup tertib, sehingga angka kecelakaan lalulintas dapat ditekan.
Hal ini terlihat dari data di Satlantas Polres Metro Bekasi Kota. Angka kecekalaan menurun dari tahun sebelumnya yaitu 2023 yang mencapai 1.046 kasus kecelakaan dengan jumlah korban meninggal sebanyak 61 orang.
Sedangkan pada tahun 2024, pada kurun waktu Januari hingga September 2024, jumlah angka kecelakaan hanya 802 dengan jumlah korban meninggal sebanyak 31 orang, Luka Berat (LB) sebanyak 117 dan Luka Ringan (LR) sebanyak 864 orang.
Sedangkan pada tahun 2022 angka kecelakaan lalu lintas terbilang sangat rendah namun jumlah korban meninggal cukup tinggi. Tercatat sebanyak 283 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 75 orang.
“Hampir setiap berapa bulan sekali itu kan dilakukan operasi seperti sekarang ini operasi zebra dan sebelumnya juga ada operasi. Nah itu mungkin juga bisa memberikan efek, jadi masyarakat bisa lebih tertib karena dengan kehadiran polisi lalulintas yang di jalan,” ujar Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Yugi Bayu kepada media pada Rabu (23/10/24).
Lebih lanjut Kasat Lantas juga menjelaskan bahwa selain operasi, keberadaan anggota lalulintas pada pagi dan sore hari memberikan dampak positif terhadap kepatuhan para pengendara.
Selain itu, kepolisian juga secara masif melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap pelajar tentang kepatuhan berlalulintas sejak dini. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan ketertiban lalulintas.
Hingga 10 hari Operasi Zebra Jaya 2024 ini, polisi telah melakukan peneguran terhadap sejumlah pengendara yang melakukan pelanggaran. Operasi ini sendiri dimulai sejak 14 Oktober hingga 27 Oktober 2024 mendatang.
“Rata-rata setiap hari kita melakukan peneguran kepada pengguna jalan yang tidak tertib berlalulintas,” katanya.
Tidak adanya efek jera kepada para pelanggar lalulintas karena tidak adanya tilang khususnya di Kota Bekasi, Kasat mengembalikan kepada tingkat kesadaran masyarakat untuk lebih tertib.
“Kalau untuk melihat efeknya secara langsung ya mungkin karena kendaraan terlalu banyak, lalu jumlah penduduknya juga lebih banyak dibandingkan jumlah personil kita yang terbatas,” katanya.