Menhan Prabowo menjelaskan dua kapal pemburu ranjau buatan Jerman itu, yang saat ini ditugaskan memperkuat Komando Armada (Koarmada) II, merupakan alutsista strategis yang bertugas menjaga pertahanan dan kedaulatan perairan Indonesia.
“Kepada Komandan KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732, saya berharap agar kapal yang canggih dan modern ini dapat selalu dipergunakan dengan baik. Rawat dan pelihara kondisi kapal-kapal ini, baik dari segi fisik maupun kelengkapan persenjataannya agar selalu dalam kondisi siap operasi dan siap tempur untuk menjaga kedaulatan NKRI,” kata Menhan saat memberikan amanat pada upacara serah terima dan sailing pass kapal di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Prabowo melanjutkan kapal-kapal yang dirawat dan dipelihara dengan baik dapat memiliki usia yang panjang untuk memperkuat armada TNI Angkatan Laut ke depannya.
Dalam kesempatan itu, Menhan juga menyampaikan bahwa KRI Pulau Fani dan KRI Pulau Fanildo yang dibuat di Galangan Kapal Abeking & Resmussen, Lamwerder-Bremen, Jerman, merupakan wujud kerja sama pertahanan Indonesia dan Jerman. Kerja sama itu terbentuk karena rasa saling percaya yang kuat antar-kedua negara.
“Kerja sama ini akan terus kami tingkatkan demi kebaikan dan kemajuan dua negara,” katanya.