Menparekraf: Kebocoran Devisa Wisata Kesehatan Harus Diantisipasi
JAKARTA, Harnasnews – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kebocoran devisa dari segmen wisata kesehatan perlu diantisipasi dengan menyediakan layanan kesehatan yang mumpuni di Tanah Air.
Sandiaga, dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu, menjelaskan perubahan tren berwisata di mana kesehatan dan kebugaran, kebersihan, serta keberlangsungan lingkungan menjadi esensi penting bagi wisatawan sehingga pariwisata kesehatan menjadi daya tarik yang potensial di Indonesia.
“Kita sudah membuat MoU dengan Kementerian Kesehatan karena pada saat itu di tengah-tengah pandemi lebih dari 600 ribu warga Indonesia dengan total devisa yang dibelanjakan untuk kesehatan mencapai 11 miliar dolar AS. Untuk itu kita perlu antisipasi agar potensi ini tidak keluar,” ujarnya.
Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution menjelaskan Kota Medan, Sumatera Utara, telah mengembangkan fasilitas kesehatan yang baik namun belum sepenuhnya mampu menarik minat masyarakat berobat.
Sebagian masyarakat, kata Bobby, memilih berobat ke negara tetangga yang membuat Kota Medan kehilangan potensi pemasukan hingga Rp 6 triliun.
“Medan Medical Tourism itu bergerak dari permasalahan ini karena memang per hari ini Sumatera Utara itu peringkat kedua di Pulau Sumatera yang masyarakatnya paling banyak pergi ke Malaysia dan Singapura, setelah Kepri (Kepulauan Riau),” ujar Bobby.
Bobby menilai Medan Medical Tourism masih kalah saing dari sisi promosi. Pemerintah Malaysia dalam sebulan bisa dua kali di lokasi strategis di Kota Medan dengan menyertakan tawaran promosi rumah sakit yang sangat menarik.