Menpora : Semoga Barokah Mujahadah Kubro dan Doa Restu Kanjeng Romo Kiai, ASIAN GAMES Diberikan Sukses, Lancar Dan Aman
Kedunglo, Kediri – Hernasnews.com – Asian Games 2018 (Indonesia Pesta Olahraga Musim Panas Asia 2018), secara resmi dikenal sebagai Asian Games XVIII, adalah edisi ke-18 dari acara multi event olahraga regional Asia yang rencananya akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2018 – 2 September 2018, di dua tempat yaitu Jakarta dan Palembang, serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung seperti Lampung, Jawa Barat, dan Banten. Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 41 cabang, terdiri dari 33 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade.
Event olahraga ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta tahun 1962. Sebagian fasilitas yang dibangun untuk Asian Games IV akan kembali digunakan dalam Asian Games XVIII ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Asian Games akan diadakan di dua kota sekaligus.
Kehadiran seorang Menteri Olah Raga Republik Indonesia di Pondok Pesantren Kedunglo Kediri Jawa Timur, Sabtu (07/4) merupakan bentuk apresiasi Pemerintahan Jokowi yang konsisten memperhatikan perkembangan ormas Islam yang mengakar di masyarakat.
Menpora RI, Imam Nahrowi memang sudah di tunggu, karena saat undangan di acara Mujahadah Nisfussanah Jawa Timur di Banyuwangi (03/3) sedang berhalangan hadir.
Kehadiran Imam Nahrowi di sambut hangat oleh Pengasuh Perjuangan Wahidiyah, Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid RA. Hadir tepat pukul 21.30 dan langsung memasuki ndalem khusus untuk ramah tamah dengan pengasuh, dan selanjutnya memasuki arena Mujahadah Kubro gelombang ketiga yang diperuntukan kalangan Remaja Wahidiyah.
Dalam sambutannya, Menpora berpesan kepada Pemuda Indonesia khususnya Remaja Wahidiyah, jangan mudah menerima berita yang bersifat Hoax, karena berita Hoax akan merusak tatanan negara dan bisa memporak porandakan persatuan yang sudah kuat ini. Di sisi lain, Nahrowi juga memohon doa restu kepada jamaah Pengamal Wahidiyah, khususnya Kanjeng Romo Kiai agar dalam pelaksanaan Asean Game bisa berjalan dengan lancar, aman dan utamanya bisa masuk 10 besar.
“Semoga, barokah Mujahadah Kubro Shalawat Wahidiyah ini dan juga doa restu kanjeng Romo Kiai, pelaksanaan pesta olah raga Asian Games diberikan kesuksesan, lancar, dan aman terkendali,” ujar Nahrowi saat di wawancarai.
Tidak hanya itu saja, Nahrowi berkomitmen untuk menggalang kerjasama dengan YPW, yaitu sepak bola antar santri, karena ini menjadi bagian program dari kementerian olah raga, ” Ya, insyaallah kita akan menindak lanjuti pertemuan saya dengan Kanjeng romo kiai, kaitannya dengan sepak bola santri dan saya lihat ada potensi di Pondok Kedunglo ini,” papar Nahrowi.
Jaksa Agung Muda bidang Pembinaan Menghadiri Mujahadah Kubro Gelombang Kanak-Kanak
Masyhudi, Kepala Biro Kepegawaian Jaksa Agung Muda bidang Pembinaan, di dampingi Kajari Kediri, Subroto dan anggota KPK, Subandi tiba-tiba hadir dan mengikuti acara mujahadah Kubro Gelombang Kanak-Kanak Wahidiyah.
Ketertarikan Masyhudi menghadiri acara tersebut, tidak lain mendengar bahwa Pondok Pesantren Kedunglo menyelenggarakan pengajian yang bernuansa tasawuf, yang lebih positip lagi adalah, pengajian ini bisa di hadiri non muslim saja, ada dari agama Hindu, Budha bahkan dari kalangan Nasrani, ini sesuatu yang yang baik, dan tercermin rohmatan lilalaminnya, “Luar biasa Perjuangan Wahidiyah ini, saya mendengarkan tausyiah Kanjeng Romo Kiai, yang mengajak mendoakan orang tua yang sudah meninggal, mendoakan saudara muslim untuk segera sadar kepada Allah, dan mendoakan para pemimpin bangsa, dari perangkat RT hingga presiden. Dan yang luar biasa sekali, pengajian ini di hadiri banyak kalangan, baik muslim bahkan non muslim, saya lihat ada saudara kita dari Bali yang beragama Hindu, pengajian ini sangat di butuhkan bangsa ini, karena keanegarakaman jamaahnya akan memperkokoh dalam bingkai NKRI,” papar Masyhudi.
Lanjut Masyhudi saat memberikan keterangan dalam jumpa pers, “Saya tidak kuasa menahan tangis, saat Kanjeng Romo Kiai mengajak mendoakan orang tua yang sudah meninggal, sungguh terharu, saya betul-betul tak kuasa menahan air mata saya, saya berharap pengajian ini segera akan dirasakan secara nasional, ini sangat bagus untuk pembinaan rohani kita,” ujarnya, sambil menyela air matanya. (ALV)