Dikabarkan dari antara, Pratikno menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menyampaikan penanaman mangrove dan pelepasliaran Anoa sejalan dengan rencana Indonesia yang juga akan menanam mangrove pada acara puncak G20 di Denpasar, Bali, tahun ini.
Ia pun berterima kasih kepada Panitia HPN karena telah mengawali gerakan tanam mangrove tersebut.
“Yang lebih penting bukan sekadar menanam, tetapi memastikan mangrove itu tumbuh dan menjadi hutan,” kata Pratikno berpesan ke Panitia HPN.
Di samping itu, Ketua Umum PWI Pusat juga melaporkan agenda lain yang akan dibahas pada HPN 2022, antara lain isu-isu strategis pers nasional dan kontribusi pers kepada pembangunan daerah.
Isu pers yang akan dibahas di antaranya mencakup keberlanjutan media, hak-hak penerbit, dan kedaulatan media digital, terang Atal saat pertemuan bersama Mensesneg.
Pratikno, usai mendengar paparan Atal, menyampaikan ia kemungkinan membahas isu-isu itu bersama Menko Polhukam Mahfud MD.
“(Terkait) regulasi nasional atau terkait pengaturan platform media global, atau publisher rights (hak-hak penerbit), kami ada janji bertemu Menko Polhukam. Semoga beberapa isu itu sudah ada pembicaraan lebih konkret sebelum diadakan konvensi 7-8 Februari (2022),” kata Pratikno.(qq)