Mentan: Refocusing Anggaran Buahkan Peningkatan Produksi Beras di 2024

“Bulan Agustus, September, Oktober adalah paceklik. Dan tidak ada sejarahnya itu bisa produksi naik. Tidak mungkin, (karena) ada el nino, la nina, kekeringan. Tapi yang terjadi adalah kita lihat, Agustus-September (produksi beras) 3 juta ton. Dan ini data BPS,” kata Amran, dikutip dari antara.

Selain produksi beras yang meningkat, recofusing anggaran juga membuahkan hasil lainnya yakni berupa ekspor jagung sebesar 50 ribu ton pada Mei 2024.

Amran juga menyampaikan capaian pompanisasi sawah tadah hujan dengan total seluas 1 juta hektare di Pulau Jawa dan luar Jawa yang menjadi solusi cepat di tengah tantangan kekeringan. Berkat pompanisasi, indeks pertanaman (IP) pada akhirnya juga turut meningkat.

Pada saat yang bersamaan, ujar dia, optimalisasi lahan rawa seluas 351 ribu hektare di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Lampung juga dilakukan pada tahun lalu.

“Waktu kritis ini, kita pompa airnya naik, mengairi sawah-sawah tadah hujan. Dulunya tanam 1 kali, jadi 3 kali atau minimal 2 kali. Itu (contoh) di Begawan Solo. Inilah yang meningkatkan produksi kemarin di saat el nino dan la nina yang menyelamatkan kita. Dan berhasil,” kata Amran. (qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.