Menteri Basuki : Komitmen dan Kepercayaan Menjadi Kunci Kerjasama Infrastruktur Indonesia – Jepang
Jakarta,Harnasnews.com – Kerjasama Indonesia-Jepang telah berlangsung lama dan terus berkembang termasuk dalam bidang infrastruktur. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan komitmen dan kepercayaan yang kuat menjadi kunci terjalinnya kerjasama yang baik antara kedua negara yang telah menjalin 60 tahun hubungan diplomatik (1958-2018).
“Orang Jepang sangat menghargai komitmen, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kerjasama. Semuanya sangat terperinci. Mereka juga sangat menghargai hubungan personal, sehingga sangat penting untuk menjaga kepercayaan serta kredibilitas. Dengan menjaga prinsip tersebut, insya Allah hubungan Indonesia – Jepang akan lebih baik menuju kerjasama yang unggul dan berdaya saing, terutama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia,” ujar Menteri Basuki pada acara Seminar Meningkatkan Kualitas Hubungan Indonesia-Jepang yang Unggul dan Berdaya Saing di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (22/11/2018).
Menteri Basuki mengatakan kerjasama Indonesia-Jepang khususnya dengan Kementerian PUPR tidak hanya semakin kuat namun juga semakin luas ke sektor lainnya. Awalnya kerjasama dengan Pemerintah Jepang yang dimulai sejak tahun 1968 lebih banyak pada pembangunan infrastruktur sumber daya air yang difokuskan pada 4 bidang.
Keempat bidang tersebut yakni Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Air (Water Resources Development & Management), Pengurangan Risiko Bencana Banjir (Flood Disaster Risk Reduction), Pengurangan Risiko Bencana Akibat Lahar (Sediment-Related Disaster Risk Reduction) dan Konservasi Pantai (Beach Conservation).
“Kerjasama dimulai pada pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, dengan konsep pengembangan irigasi lewat pembangunan Bendungan Sutami (1968-1973) yang dikerjakan secara swakelola di bawah bimbingan tenaga ahli Jepang, sehingga banyak menghasilkan banyak tenaga ahli bendungan pada saat itu,” ujar Menteri Basuki.
Kerjasama tersebut juga berkontribusi pada lahirnya Perum Jasa Tirta 1 sebagai badan pengelola DAS Brantas, berdirinya PT. Brantas Abipraya dan PT. Indra Karya sebagai BUMN jasa konstruksi dan konsultansi bidang sumber daya air.