Jakarta,Harnasnews.com — Menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bergerak cepat untuk melakukan penanganan tanggap darurat pasca gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai peresmian venue layar dan jetski di Pantai Barat Ancol, berangkat menuju Lombok Utara, Senin (6/8/2018). Setibanya di Bandara Internasional Lombok, Menteri Basuki didampingi Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga dan Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazaly, langsung menuju Kabupaten Lombok Utara untuk melakukan Rapat Koordinasi di tenda darurat Posko Induk Gabungan yang berlokasi di Kecamatan Tanjung yang merupakan ibukota Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan Tanjung dihuni oleh penduduk sekitar 47 ribu, menerima dampak korban jiwa dan material terparah.
Setelah mendengar laporan dan memberikan arahan penanganan, Menteri Basuki menuju Jembatan Sokong di Kecamatan Tanjung. Jembatan tersebut merupakan satu dari lima jembatan yang mengalami kerusakan. Jembatan mengalami kerusakan pada balok induk sepanjang 15 cm. Saat ini jembatan ditutup sementara, sehingga warga yang melintas bisa melalui jalan alternatif yang tidak jauh dari lokasi jembatan.
Penanganan Jembatan Sokong akan dilakukan tim Direktorat Jembatan Ditjen Bina Marga bersama Balitbang PUPR.
Kendati jalur jalan nasional seluruhnya fungsional, tidak ada yang putus, tercatat potensi longsor pada 7 titik di sepanjang KM 57 hingga KM 64 dari Kota Mataram.
Di Kecamatan Tanjung, Menteri Basuki juga meninjau sumur bor yang berjarak sekitar 2 km dari pusat kecamatan untuk memastikan pasokan air di lokasi pengungsian dan locus prioritas lainnya, seperti rumah sakit, puskesmas, musholla dan hunian warga.
Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX3 Mataram dan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 masih terus melakukan pendataan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat gempa.
Pada petang hari, Menteri Basuki juga bertemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei. Kepala BNPB menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara lumpuh sehingga untuk pengiriman3 bantuan sangat mengharapkan dari Pemerintah Pusat3 dan Provinsi.
“Kabupaten Lombok Utara menderita3 dampak bencana yang paling parah. Untuk itu, kita konsentrasi disini bukan berarti tidak memperhatikan yang lain. Yang lain tetap kita perhatikan. Jadi yang penting, kami minta masyarakat untuk tetap sabar dan percaya bahwa kita akan bekerja keras untuk itu,” kata Willem.