JAKARTA, Harnasnews – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Indonesia didaulat menjadi tuan rumah gelaran World Hydropower Congress (WHC) 2023, yang akan diselenggarakan di Bali pada Oktober mendatang.

“Kongres ini merupakan kegiatan unggulan bagi para pembuat keputusan di dalam dan luar industri tenaga air untuk membantu memastikan ketahanan energi dan mencapai emisi nol bersih global. (Kongres) ini akan memberikan pernyataan kebijakan tingkat tinggi, rekomendasi, dan komitmen yang memengaruhi pertumbuhan global tenaga air yang berkelanjutan,” katanya di sela pertemuan International Renewable Energy Agency (Irena) di Abu Dhabi, UEA, Sabtu waktu setempat.

Kongres WHC, lanjut Menteri Arifin, dikutip dalam keterangan resminya, membahas upaya promosi energi terbarukan dan pembangunan industri masa depan melalui PLTA, penanganan isu lingkungan dan sosial, serta pembangunan ketahanan iklim untuk mengatasi kekeringan dan banjir.

“Hasil kongres ini akan dibawa ke Conference of Parties (COP) selanjutnya,” ujarnya.

Dengan menjadi tuan rumah WHC, selain dapat mengangkat profil Indonesia di kancah internasional, juga sebagai langkah promosi bagi investor untuk pengembangan PLTA berkelanjutan.

Menurut dia, kegiatan ini juga sebagai upaya menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap net zero emission dan memosisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam memajukan PLTA berkelanjutan untuk menghentikan penggunaan batu bara.

Dalam kesempatan sama, Chief Executive Officer International Hydropower Association (IHA) Eddie Rich mengungkapkan latar belakang IHA menempatkan Indonesia sebagai prioritas utama menjadi tuan rumah kongres.

“Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dan komitmen yang kuat terhadap transisi energi berkelanjutan, termasuk rencana menggunakan potensi besar tenaga air dan energi terbarukan lainnya untuk mendorong pembangunan ekonominya,” katanya.

WHC merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan IHA setiap dua tahun. Tahun ini, WHC diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 31 Oktober hingga 2 November 2023, dengan mengusung tema Powering Sustainable Growth.

“Acara ini ditargetkan dihadiri kepala negara, CEO, investor, pemimpin masyarakat sipil, lembaga keuangan internasional, dan media global, dari 100 negara,” ungkap Menteri Arifin.