MES Sukses Digelar, Syukri Rahmat: Sejumlah Program Sudah Dilaksanakan

Nasional

SUMBAWA,Harnasnews – Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah MES Kabupaten Sumbawa sukses menggelar Shariah Talk series 10 dengan tema Menjadi Investor Syariah : Gaya Hidup Cerdas Kekinian pada Kamis 7/7/2022 melalui aplikasi zoom meeting. Pantauan media ini peserta sangat banyak yang mengikuti dan antusias mengikuti sampai dengan acara berakhir.

Ketua Umum MES Kabupaten Sumbawa Ustadz Syukri Rahmat S.Ag menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan webbinar tersebut meskipun ditengah kondisi sibuk dan hari kerja. Kegiatan yang terselenggara atas kerja bersama MES Kabupaten Sumbawa, SIWS, MES Pusat. Dan didukung oleh IDClear, KSEI didukung oleh Rumah Zakat, dan BMT. Insan Samawa.

“Alhamdulillah, Kita dipertemukan dalam keadaan sehat wal afiat. Atas nama Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kabupaten Sumbawa kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan seluruh peserta mengikuti kegiatah Webinar ini. sekalipun dalam kondisi MES Sumbawa dalam usianya yang masih bayi kurang lebih dua tahun, Alhamdulillah telah melaksanakan beberapa program antara lain pendampingan terhadap kelompok yang terdiri dari jama’ah beberapa Masjid. Kemudian kegiatan yang sifatnya bersinergi, dengan BMT Insan Samawa, MUI Kabupaten Sumbawa. Kegiatan-kegiatan tersebut seperti Pembinaan kawasan Bebas Riba, pembagian beras kepada guru ngaji, Bazar Ramadan bersama UMKM. Hari ini kita hadir bersama-sama dalam forum yang mulia ini adalah untuk kembali belajar tentang investasi Syariah”. Urai Dea Guru Syukri.

Berkaitan dengan masalah investasi Syariah, suka atau tidak suka, harus jujur Kita sampaikan bahwa bagi kita Masyarakat Sumbawa belum begitu akrab. Sekalipun secara nasional, Pengembangan dan peminat masyarakat Indonesia berkaitan dengan investasi Syariah ini cukup menggembirakan sejak hadirnya tahun 97an, dan trend kenaikan investor bahkan dari kalangan millenial lumayan besar. Ungkapnya.

Karenanya, ini kesempatan yang baik, untuk belajar, tentang bagaimana seluk beluk yang namanya investasi Syariah” cetus Dea Guru Cuk akrab dipanggil.

Kami berharap agar apa yang kita laksanakan tidak berakhir sampai di sini untuk belajar, mudah-mudahan pertemuan kita hari ini benar-benar mendapatkan keberkahan dari Allah subhanahu wa ta’ala dan untuknya nanti kita semua bisa menjadi bagian dari pelaku dan orang-orang yang akan terus berbuat, terus berjuang untuk membumikan semangat Syariah di negeri kita tercinta di Indonesia. Tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut hadir juga memberikan sambutan dan membuka Sharia Inves Talk Webinar Series chapter #10 Bapak Abdul Hadi Ilman yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor 1 Universitas Tekonologi Sumbawa secara resmi.

“Kami di UTS juga punya konsep yang cukup tinggi terhadap investasi dan Syariah. walaupun belum terlalu banyak terlihat seperti kerjasama kami dengan perusahaan efek Indonesia sudah sejak awal berdirinya Universitas Teknologi Sumbawa” Sapa Abdul Hadi .

Demikian pula kami sudah punya galeri investasi yang Mitra sekuritasnya juga Philip sekuritas sementara terkait dengan topik syariahnya kami juga punya banyak beberapa mata kuliah yang ditawarkan baik ekonomi syariah, bisnis Syariah kemudian juga portofolio syariah untuk menunjang bagaimana pengembangan SDM di bidang ekonomi syariah.

Kalau berbicara investor yang sedang kita webinarkan ini lebih difokuskan kepada bagaimana investasi di pasar modal Syariah, kalau kita lihat perkembangan ataupun laporan dari otoritas jasa Keuangan menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai aset ekonomi syariah Indonesia itu menempati peringkat ke-4 di dunia. memang terlihat tinggi, tetapi sebenarnya masih relatif rendah karena melihat potensi bangsa Indonesia negara Indonesia yang penduduknya lebih dari 240 juta maka dengan populasi muslim terbesar dunia maka seharusnya nilai aset keuangan syariah Kita harusnya nomor satu di Global. jelas Abdul hadi

Di antara keuangan syariahnya itu di Indonesia ternyata 60% itu didominasi oleh pasar modal Syariah,

 “Jadi ada perbankan syariah ada pasar modal syariah dan lembaga keuangan bank syariah.”

Merupakan fakta yang menarik bahwa walaupun perkembangan ekonomi syariah atau keuangan syariah di Indonesia itu diawali dari perbankan syariah tetapi ternyata cukup cepat untuk mendominasi landscape keuangan syariah di Indonesia. pasar modal selain saham juga ada surat hutang dan kalau pasar saham yang terbesar memang dari pasar modal Syariah. Urainya

Seperti sukuk negara sifatnya hutang. Yang menjadi program atas dasar Syariah, negara Indonesia mengeluarkan sujuk negara yang kemudian diperjualbelikan di pasar modal Syariah.

karakter masyarakat yang berinteraksi dengan produk keuangan itu masih terbatas banyak yang menyimpan uangnya itu di “bawah kasur” gitu anekdotnya kan?

Disisi lain ada juga yang berinvestasi di ternak.    “Beli sapi satu ketika anaknya lahir. nanti tumbuh sendiri sapinya ketika mau masuk SD- TK, sapinya sudah dijual untuk biaya sekolah. Ini bentuk investasi juga tetapi tidak dalam konteks pasar modal, kemudian dengan adanya investasi Syariah di sekuritas ini, memberikan banyak pilihan kepada masyarakat agar lebih cerdas kemudian inklusif terhadap jasa-jasa dan produk keuangan. Pengembangan seri 10 Chapter Sumbawa ini untuk meningkatkan literasi keuangan, cara membeli saham di bursa efek/ stok exchange Tutup Abdul Hadi Ilman dilanjutkan dengan membuka dengan menyebut asma Allah SWT.

“Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim Saya buka secara resmi” Pungkasnya.

Pantauan media, acara dilanjutkan dengan arahan dan pemaparan materi Investa syariah yang dipandu oleh Repi S. Acara berlangsung dengan sangat baik dan antusias.

Kegiatan tersebut hadir sebagai narasumber  diantaranya Doddy Prasetya dari Bursa Efek Indonesia dan Zainal Falah dari Phillip Sekuritas.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Pengurus Daerah MES Sumbawa dengan Bursa Efek Indonesia, Phillip Sekuritas, MES pusat dan SIWS dan didukung oleh IDClear, KSEI, BMT. Insan Samawa dan Rumah Zakat .(HR)

Leave A Reply

Your email address will not be published.