SUMBAWA, Harnasnews – Revan Solluh Maulana, terbilang anak yang memiliki semangat luar biasa. Meski mengalami kelumpuhan sejak berusia 5 tahun, dia tetap tabah. Bocah ini ingin sama seperti teman-teman sebayanya yang memiliki fisik normal. Salah satunya bisa sekolah.
Meski hanya mampu duduk dan berbaring di tempat tidur, putra semata wayang dari pasangan Sopan Sopian dan Nurmala Fitra, warga Dusun Senampar Desa Sebewe ini, tak ingin ketinggalan pelajaran.
Revan yang kini telah berusia 10 tahun tercatat sebagai murid SDN Senampar dan kini duduk di bangku kelas 4. Dia tetap belajar di rumah. Setiap hari, gurunya dengan sabar mengunjunginya untuk mengajarinya.
Mendapat informasi tersebut, Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa mengutus tim yang dikomandani Kabid Linjamsos, Syarifah S.Sos., M.Si, Rabu (15/3) kemarin. Selain melihat kondisi Revan, tim memberikan bantuan ala kadar untuk meringankan beban keluarga.
Dihubungi wartawan Kamis (16/3), Kabid Linjamsos Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa, Syarifah S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa Revan menderita penyakit langka. Menurut diagnosa dokter, Revan mengalami pengeroposan tulang. Tidak bisa jalan, duduk tidak terlalu lama dan selebihnya hanya bisa berbaring.
Sebelumnya Revan lahir dalam kondisi normal. Bahkan sempat bisa berjalan. Gejala kelumpuhan mulai terlihat ketika memasuki usia 5 tahun. Setiap berjalan, Revan kerapkali terjatuh. Kakinya sangat lemah. Saat diperiksa secara medis, Revan divonis mengalami pengeroposan tulang.
Revan sempat dibawa ke rumah sakit dan dirujuk ke Mataram. Untuk membiayai pengobatan dan perawatannya, Revan ditanggulangi BPJS Mandiri. Namun rumah sakit di Mataram meminta Revan untuk dirujuk ke Jakarta. Hal itu tidak dilakukan orang tuanya karena kondisi ekonomi yang pas pasan. Orang tuanya hanya seorang petani dan tergolong keluarga pra sejahtera.
Pihaknya ungkap Ibu Ipok—sapaan Kabid Linjamsos, telah mengusulkan Revan untuk ditangani BPJS yang dibiayai pemerintah. Disos juga telah menyarankan agar Revan dibawa ke RSUD Sumbawa untuk dilakukan pemeriksaan. Sebab rumah sakit tersebut telah memiliki dokter spesialis tulang (Ortopedhi).
Kepada tim Disos, Revan berharap bisa berjalan dan kembali normal. Bocah ini berharap adanya bantuan kursi roda. Di samping itu berharap adanya bantuan pengobatan pengobatan dan penyembuhannya dari para donatur. (HR)