
Jakarta, Harnasnews.com – Dewan Pers telah memilih serta menetapkan anggota Dewan Pers baru periode 2019-2023 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 33/M tahun 2019, menggantikan anggota Dewan Pers periode 2016-2019.
Mohammad Nuh, mantan Rektor Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya, sekaligis mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terpilih sebagai Ketua Dewan Pers periode 2019-2022. menggantikan Yosep Stanley Adi Prasetyo.
Serah terima jabatan dari Yosep Adi Prasetyo kepada Mohammad Nuh yang mewakili unsur masyarakat dilakukan di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
Delapan anggota lain Dewan pers 2019-2022 adalah dari unsur wartawan (Arif Zulkifli, Hendry Ch Bangun, dan Jamalul Insan), unsur perusahaan pers (Ahmad Djauhar, Agung Darmajaya, dan Asep Setiawan), serta unsur tokoh masyarakat (Agus Sudibyo, Hassanein Rais).
Dalam sambutannya, Nuh mengatakan Dewan Pers ingin mendorong media memperkuat fungsi edukasi publik. Pasalnya, kata Nuh, ketika masyarakat sudah tercerahkan maka sensor diri secara otomatis akan terbentuk.
“Ketika masyarakat semakin cerdas dan dewasa, mereka tahu berita yang tidak beres, dia sudah punya self sensoring,” kata Nuh.
Mohammad Nuh mengatakan ingin memperkuat fungsi pencerahan kepada masyarakat karena saat ini banyak informasi bohong alias hoaks yang berseliweran di tengah masyarakat.
Ia pun meminta media menjadi pencerah informasi dengan menitikberatkan pada aspek verifikasi.
“Karena saat ini berita itu macam-macam, dan pemikiran macam-macam, ada media yang bisa mencerahkan. Itu untuk memperkuat nasionalisme,” pungkas Nuh.(din)